SURABAYA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur bersama Tim Geofisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya melakukan peninjauan dan kajian terhadap fenomena lubang besar yang menyedot air sungai di Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jatim, Gatot Soebroto, didampingi oleh Kalaksa BPBD Kabupaten Blitar, Ivong Bettriyanto, serta Plt Kabid PK BPBD Jatim, Dadang Iqwandy, langsung meninjau lokasi lubang yang kini telah dipasangi garis polisi.
“Viralnya temuan lubang besar yang menyedot aliran air Sungai Kaliasat di Desa Dawuhan, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar dalam beberapa hari ini, direspons cepat BPBD Jatim dengan menghadirkan Tim Geofisika ITS Surabaya,” katanya di Surabaya, Rabu (13/11/2024).
Ia menyampaikan bahwa pihaknya menggunakan teknologi radar penembus tanah atau Ground Penetrating Radar (GPR) yang berguna untuk mendeteksi objek di bawah permukaan tanah.
“Tim Geofisika ITS melakukan asesmen dan kajian sementara terhadap fenomena langka tersebut, termasuk kemungkinan potensi gerakan tanah,” ujarnya.
Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto berharap dengan bantuan Tim ITS, dapat dilakukan kajian akademik untuk mengungkap fenomena yang terjadi di Sungai Kaliasat ini.
“Kami meminta masyarakat tetap mematuhi jarak garis polisi yang telah dipasang, agar terhindar dari kemungkinan yang tidak diinginkan. Apalagi, saat ini sudah mulai musim hujan. Ancaman bencana hidrometeorologi bisa terjadi kapan saja,” katanya.
Kepala Desa Dawuhan, Ahmad Muhibbudin, menjelaskan bahwa lubang di Sungai Kaliasat tersebut muncul sejak awal November saat terjadi hujan deras. Salah satu warganya menemukan lubang tersebut, yang ukurannya semakin membesar dari hari ke hari.
“Kami memang berharap ada kajian terkait lubang yang membuat tanah ambles ini. Apakah membahayakan bagi warga apa enggak,” ujarnya.