Gencatan Senjata Gaza Tertunda, Hamas Sebut Israel Perumit Proses Negosiasi

0
71
Ilustrasi: Dampak serangan Israel di Jalur Gaza. (Foto: ANTARA/Anadolu)

GAZA – Hamas menyatakan bahwa kesepakatan terkait gencatan senjata dan pertukaran tahanan di Jalur Gaza kembali tertunda akibat Israel yang terus menetapkan persyaratan baru.

Dalam pernyataannya, Rabu (25/12/2024),
Hamas menjelaskan bahwa selama negosiasi di Doha, yang dimediasi oleh Qatar dan Mesir, mereka telah menunjukkan sikap tanggung jawab dan fleksibilitas.

“Namun, penjajah (Israel) terus memberi syarat-syarat baru terkait penarikan mundur pasukan, gencatan senjata, pertukaran tahanan, dan pemulangan pengungsi, sehingga menunda tercapainya kesepakatan,” demikian pernyataan Hamas.

Sampai saat ini, belum ada tanggapan dari Israel atas pernyataan tersebut. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, Selasa (24/11/2024), mengumumkan bahwa tim perunding Israel akan kembali dari Qatar untuk membahas kesepakatan pertukaran tahanan dengan Hamas.

Namun, beberapa pengamat menilai langkah Netanyahu tersebut sebagai bentuk taktik untuk menunda negosiasi.

Setelah gencatan senjata singkat pada akhir November 2023, Netanyahu berulang kali mengklaim adanya kemajuan dalam negosiasi terkait gencatan senjata dan pertukaran tahanan. Namun, ia tetap melanjutkan serangan di Jalur Gaza.

Israel saat ini diperkirakan menahan lebih dari 10.300 warga Palestina, sementara jumlah sandera Israel yang masih berada di Gaza diperkirakan sekitar seratus orang.

Hamas menuduh bahwa sejumlah sandera Israel di Gaza menjadi korban tewas akibat serangan udara Israel yang membabi buta.

“Kesenjangan antara Israel dan Hamas tak signifikan sehingga membantu kesepakatan tercapai antara mereka,” demikian menurut harian Israel, Yedioth Ahronoth, pada Selasa.

Agresi Israel di Jalur Gaza yang dimulai sejak 7 Oktober 2023 telah menyebabkan hampir 45.400 orang tewas, sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.

Bulan lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Selain itu, Israel juga menghadapi gugatan di Mahkamah Internasional (ICJ) atas tuduhan genosida di wilayah tersebut.

Advertisement div class="td-visible-desktop">

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here