Guru Alam

0
113

Saudaraku, alam hijau berbunga terkembang karena cinta: hasil gotong-royong, silih asih, asah dan asuh antaraneka sumberdaya: bibit hayati, sinar mentari, kesuburan bumi, rembesan air, semilir angin, dan dharma serangga. Makin kaya keanekaragaman hayati, makin kuat ekosistem.

Di hamparan dedaunan hijau, masih tampak bebutiran embun. Meski terperangkap di daun lusuh, butir embun tetap bening, tak tercemar lingkungan yang kotor.

Tatkala sinar mentari menerpa kabut, alam membiaskan cahya perak berkilau. Saat gelap berganti terang dengan pelayanan sang surya, embun pun mengakhiri tugasnya, bergegas memuai membasahi terik langit dengan uap.

Alam tahu kapan harus datang dan pergi. Bisa saling berbagi meski tak bisa saling bicara. Teguh mengemban misi suci, tak mudah goyah karena keadaan. Makin tinggi posisi, makin memberi ruang hidup bagi keragaman.

Embun dan mentari datang tanpa permisi, pergi tanpa pamit. Embun memberi pendinginan, mentari memberi kehangatan. Silih berganti berbagi tugas pelayanan tanpa pamrih, tanpa kecuali.

Bergurulah pada kebajikan alam tumbuhan dan mereka akan mengajarimu. Menghijau memberi buah, menguning memberi pupuk.
Hayat dan wafat maslahat.

Advertisement div class="td-visible-desktop">

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here