HRW Sebut Pasukan Bangladesh Lakukan Kekerasan pada Pengungsi Rohingya

0
118
Ilustrasi Rohingya, myanmar

BANGLADESH – Organisasi pengawas hak asasi internasional Human Rights Watch (HRW) mengatakan pasukan keamanan Bangladesh menyiksa pengungsi Rohingya.

“Otoritas Bangladesh harus segera menyelidiki tudingan bahwa pasukan keamanan telah memukuli dan secara sewenang-wenang menahan pengungsi Rohingya yang berusaha meninggalkan pulau Bhasan Char,” kata Human Rights Watch (HRW) dalam pernyataan yang dikeluarkan pada Selasa.

Dianjutkan HRW, pasukan keamanan Bangladesh pada 6 April 2021 menangkap dan memukuli sedikitnya 12 pengungsi yang tertangkap berusaha meninggalkan pulau itu, tentara membatasi kebebasan bergerak mereka.

“Pada 12 April, seorang pasukan Bangladesh diduga memukuli empat anak dengan pipa PVC (pipa plastik) karena meninggalkan tempat tinggal mereka untuk bermain dengan anak-anak pengungsi di daerah lain,” menurut pernyataan itu.

HRW menambahkan bahwa pihak berwenang harus segera membebaskan setiap pengungsi yang ditahan secara sewenang-wenang, dan mereka yang bertanggung jawab atas pelanggaran harus dimintai pertanggungjawaban.

“Pemerintah Bangladesh menyelamatkan banyak nyawa dengan menyediakan perlindungan bagi orang-orang Rohingya,” kata Brad Adams, direktur wilayah Asia dari organisasi HAM itu.

“Tapi ini tidak membenarkan menahan mereka di sebuah pulau dan memukuli mereka jika mereka mencoba untuk pindah,” tambah Adams.

Pernyataan itu juga mengutip seorang ibu dari seorang pengungsi yang ditahan yang mengklaim bahwa seorang petugas polisi mengancam akan membunuh putranya di luar hukum di Bangladesh, kecuali jika keluarganya membayar suap.

Ketika dia menanyakan tentang putranya, petugas tersebut menjawab: “Bayar uangnya dulu, baru anakmu akan aman.”

Namun, dikutip Anadolu, Otoritas Bangladesh, menyangkal tuduhan itu, serta menyebut tindakan tersebut “sepenuhnya salah dan tidak berdasar.”

“Tidak ada kebenaran dalam pernyataan ini. Itu sepenuhnya salah, dibuat-buat, dan tidak berdasar,” kata Komodor M. Rashed Sattar, direktur proyek rehabilitasi Bhasan Char Rohingya.

Dia menambahkan bahwa menurut petunjuk pemerintah, warga Rohingya di pulau itu diberikan berbagai macam fasilitas, dan mereka menjalani kehidupan yang jauh lebih baik di Bhasan Char daripada di kamp-kamp di daratan yang padat.

 

Advertisement div class="td-visible-desktop">