Investasi Rp300 Triliun, Prabowo Pastikan Danantara Jadi Motor Pertumbuhan Ekonomi

0
136
Presiden RI Prabowo Subianto bersama Presiden Ke-7 RI Joko Widodo (kanan) dan Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) menekan tombol bersama seraya meluncurkan secara resmi Badan Pengelolaan Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (24/2/2025). (Foto: ANTARA/Mentari Dwi Gayati)

JAKARTA – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, secara resmi meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) dalam acara di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (24/2/2025).

“Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, pada siang hari ini, hari Senin 24 Februari 2025, saya Presdien Republik Indonesia meluncurkan Badan Pengelolaan Investasi Daya Anagata Nusantara Danantara Indonesia,” kata Prabowo yang kemudian dilanjutkan menekan tombol peresmian.

Dalam peresmian ini, Presiden Prabowo didampingi oleh Presiden Ke-7 RI Joko Widodo dan Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono.

Ketiganya bersama-sama menekan tombol simbolis sebagai tanda peluncuran Danantara. Setelahnya, Joko Widodo langsung memberikan ucapan selamat kepada Prabowo atas peresmian badan investasi tersebut.

“Selamat, Pak, selamat,” kata Jokowi, dilansir dari Antara.

Turut hadir dalam acara tersebut Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka, serta beberapa mantan Wakil Presiden, termasuk Jusuf Kalla, Boediono, dan Ma’ruf Amin. Selain itu, Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani juga hadir dalam acara tersebut.

Optimalisasi Pengelolaan Kekayaan Negara

Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menegaskan bahwa Danantara bukan sekadar badan pengelola investasi, melainkan instrumen penting dalam pembangunan nasional. Badan ini bertujuan untuk mengoptimalkan pengelolaan kekayaan Indonesia guna meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Prabowo juga menekankan bahwa pemerintah telah berkomitmen mengelola kekayaan negara dengan prinsip keuangan yang ketat dan tata kelola yang bertanggung jawab.

Dalam 100 hari pertama pemerintahannya, lebih dari Rp300 triliun atau sekitar 20 miliar dolar AS telah berhasil diamankan melalui efisiensi anggaran. Dana ini sebelumnya tidak dimanfaatkan secara optimal karena adanya inefisiensi, korupsi, dan pengeluaran yang kurang tepat sasaran.

Kini, dana tersebut akan dikelola oleh Danantara dan dialokasikan ke lebih dari 20 proyek nasional. Proyek-proyek ini mencakup sektor industrialisasi, hilirisasi sumber daya alam, serta pengembangan energi baru dan terbarukan.

Presiden berharap investasi tersebut dapat menciptakan manfaat nyata bagi bangsa, termasuk lapangan kerja berkualitas dan kesejahteraan jangka panjang bagi masyarakat Indonesia.

“Kita tidak mau lagi menjual sumber alam kita murah. Kita tidak mau jadi sumber raw material bagi bangsa lain. Kita bertekad ingin menjadi negara maju,” tegas Prabowo.

Dana Rp300 Triliun untuk 20 Proyek Strategis

Prabowo mengungkapkan bahwa dana hasil efisiensi sebesar Rp300 triliun lebih akan digunakan untuk membiayai berbagai proyek strategis nasional. Dana ini berasal dari penghematan pada pos-pos anggaran yang sebelumnya rentan terhadap korupsi dan inefisiensi.

Beberapa proyek prioritas yang akan dibiayai Danantara antara lain hilirisasi nikel, bauksit, dan tembaga, pembangunan pusat data dan kecerdasan buatan, serta investasi di sektor kilang minyak dan petrokimia.

Selain itu, dana investasi ini juga akan digunakan untuk pengembangan produksi pangan dan protein, sektor akuakultur, serta proyek energi baru dan terbarukan.

“Inilah sektor-sektor yang akan menentukan masa depan kita, ketahanan kita, dan kemandirian bangsa kita,” tuturnya.

Prabowo menegaskan bahwa sektor-sektor tersebut akan menjadi kunci ketahanan dan kemandirian Indonesia di masa depan. Ia juga optimistis bahwa proyek-proyek ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional, menciptakan nilai tambah bagi bangsa, serta membuka lebih banyak lapangan kerja berkualitas.

“Proyek-proyek yang berdampak tinggi, yang akan menciptakan nilai tambah yang signifikan untuk bangsa kita, menciptakan manfaat nyata, lapangan kerja yang bermutu, dan kemakmuran yang berjangka panjang bagi masyarakat Indonesia,” paparnya.

Struktur Kepemimpinan Danantara

Setelah peresmian, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi mengungkapkan susunan kepemimpinan Danantara.

Posisi Group CEO dipegang oleh Rosan P. Roeslani, yang juga menjabat sebagai Menteri Investasi dan Hilirisasi. Ia akan dibantu oleh Pandu Sjahrir sebagai Chief Investment Officer (CIO), yang bertanggung jawab mengelola investasi, serta Wakil Menteri BUMN Dony Oskaria sebagai Chief Operating Officer (COO), yang akan mengurus aspek operasional.

Selain itu, Presiden Prabowo menunjuk Menteri BUMN Erick Thohir sebagai Ketua Dewan Pengawas Danantara, dengan Muliaman Hadad sebagai Wakil Ketua Dewan Pengawas.

Dengan peluncuran ini, pemerintah berharap Danantara dapat menjadi pilar utama dalam mengelola dan mengoptimalkan aset negara demi kesejahteraan rakyat dan kemajuan Indonesia di masa depan.

Advertisement div class="td-visible-desktop">

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here