BEIRUT – Serangan Israel di Beirut pada Kamis malam hingga Jumat menargetkan Hashem Safieddine, pemimpin senior Hizbullah yang dianggap sebagai calon penerus Hassan Nasrallah, pemimpin Hizbullah yang dilaporkan tewas.
Informasi ini disampaikan oleh reporter politik Axios, Barak Ravid, yang mengutip dua pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya.
“Sasaran serangan Israel di Beirut adalah pemimpin senior Hizbullah Hashem Safieddine – yang kemungkinan besar adalah penerus Hassan Nasrallah, kata dua pejabat Israel kepada saya,” tulis Ravid, di X, dengan mengutip pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya.
Sebelumnya, seorang saksi mata melaporkan kepada Sputnik bahwa Angkatan Udara Israel melakukan sekitar 20 serangan di area Laylaki, dekat Bandara Internasional Beirut.
The New York Times juga melaporkan bahwa Hashem Safieddine, sepupu Nasrallah, kemungkinan besar akan menggantikan posisi Nasrallah sebagai pemimpin Hizbullah.
Hizbullah telah mengonfirmasi bahwa Hassan Nasrallah tewas akibat serangan udara Israel di pinggiran selatan Beirut.
Pejabat Israel juga menyebutkan bahwa Safieddine berada di bunker bawah tanah, namun belum ada kepastian apakah ia tewas dalam serangan tersebut.
Pada 1 Oktober, Israel meluncurkan operasi darat militer “terbatas” di Lebanon selatan, namun tanpa rencana untuk menduduki wilayah tersebut secara permanen.
Dalam sepekan terakhir, Angkatan Udara Israel telah melancarkan serangan besar-besaran terhadap sasaran Hizbullah di berbagai wilayah Lebanon, termasuk serangan di Beirut yang menewaskan beberapa komandan senior Hizbullah.
Sebagai balasan, Hizbullah meluncurkan rudal yang menargetkan wilayah utara Israel, dengan jangkauan yang meningkat dalam beberapa hari terakhir.
Iran juga ikut terlibat dengan meluncurkan ratusan rudal balistik ke arah Israel, sebagai respons atas pembunuhan Hassan Nasrallah, Ismail Haniyeh (pemimpin politik Hamas), dan Abbas Nilforoushan, komandan senior Korps Garda Revolusi Islam (IRGC).
Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, menyatakan bahwa Iran tidak berniat berperang dengan Israel, namun siap menghadapi setiap ancaman dengan tegas.