
WASHINGTON – Wakil Presiden Amerika Serikat, JD Vance, menyatakan bahwa Ukraina tidak memiliki peluang untuk memenangkan konflik dengan Rusia, sama seperti sejak perang dimulai tiga tahun lalu.
Vance juga berpendapat bahwa perang tersebut tidak akan pernah terjadi jika saat itu AS masih dipimpin oleh Donald Trump.
“Selama tiga tahun, Presiden Trump dan saya telah mengajukan dua argumen sederhana: pertama, perang tidak akan dimulai jika Presiden Trump menjabat; kedua, bahwa baik Eropa, maupun pemerintahan (Joe) Biden, maupun Ukraina tidak memiliki jalan menuju kemenangan,” katanya di media sosial X, Kamis (20/2/2025).
Menurutnya, meskipun AS memiliki pengaruh besar terhadap kedua belah pihak dalam konflik ini, pemerintahan Trump meyakini bahwa pertempuran yang berkepanjangan akan membawa dampak negatif bagi semua pihak, termasuk Eropa dan AS.
Sementara itu, Donald Trump sendiri mengkritik Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, dengan menyebut bahwa ia gagal menangani perang dengan Rusia.
“Saya mencintai Ukraina, tetapi Zelenskyy telah melakukan pekerjaan yang buruk. Negaranya hancur, dan jutaan orang meninggal secara tidak perlu. Anda tidak dapat mengakhiri perang jika Anda tidak berbicara dengan kedua pihak. Anda harus berbicara, sementara mereka tidak berbicara selama tiga tahun,” kata Trump dalam pertemuan puncak investasi asing di Miami.
Trump juga mengungkapkan harapannya agar gencatan senjata dapat segera tercapai, sehingga stabilitas di Eropa dan Timur Tengah dapat kembali terjaga.


