Covid-19 naik lagi di Jepang

0
148
Pemerintah Jepang meminta warganya kembali mengenakan masker mengingat terjadi kenaikan angka Covid-19 dalam dua pekan terakhir saat memasuki musim dingin tahun ini.

PEMERINTAH Jepang meminta warganya memakai masker kembali mengingat terjadinya lonjakan kasus COVID-19 dan influenza memasuki musim dingin tahun ini.

The Strait Times, melaporkan,  jumlah kasus COVID-19 baru meningkat menjadi 15.163 sampai 8 Des. lalu  atau naik  lebih dari 3.200 kasus dari periode tujuh hari sebelumnya.

Jumlah itu juga menunjukkan, minggu kedua berturut-turut kasus baru Covid-19 dilaporkan meningkat, tercermin dari lebih 1.600 pasien baru yang dirawat di RS.  Jumlah pasien Covid baru tertinggi dilaporkan di prefektur Akita di wilayah Tohoku dan prefektur Hokkaido utara.

Sementara pada periode yang sama, jumlah kasus influenza baru meningkat menjadi 44.673 kasus baru, sekitar 20.000 lebih banyak dari minggu sebelumnya, dengan perkiraan 347.000 pasien di seluruh negeri.

Data dilaporkan oleh sekitar 5.000 institusi medis di negara tersebut dan dikumpulkan oleh Institut Penyakit Menular Nasional Jepang dan Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan.

Kasus kasus infeksi cenderung menyebar selama musim dingin setiap tahun sehingga pemerintah Jepang mengingatkan orang-orang untuk melakukan tindakan pencegahan dasar dengan serius, termasuk mengenakan masker serta mencuci tangan dan berkumur secara teratur.

Untuk mengurangi penularan penyakit, kementerian kesehatan Jepang  meminta masyarakat untuk mematuhi etika batuk dengan menutup mulut atau hidung dengan tisu.

Lebih dari 32.000 orang di Jepang meninggal selama 12 bulan setelah sebagian pembatasan dicabut pada Mei 2023 di mana sebagian besar (97 persen) korban berusia 65 tahun Kasus Covid-19 juga naik pada Juli lalu dipicu oleh pemunculan subvarian Omicron KP.3 yang merebak di sana.

Subvarian KP.3 berasal dari JN.1, telah menjadi strain dominan tidak hanya di Jepang tetapi juga di belahan bumi utara, termasuk Eropa dan Amerika Serikat dan ada laporan bahwa strain ini sedikit lebih menular daripada varian lainnya,” kata Profesor medis Hamada Atsuo, dikutip kantor berita Anadolu.

Advertisement div class="td-visible-desktop">

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here