Kasus TBC di Indonesia Mengkhawatirkan

0
259

JAKARTA – Tuberkulosis (TBC) merupakan persoalan kesehatan global yang mengkhawatirkan di Indonesia. Menurut Laporan TBC Global 2023, Indonesia menduduki peringkat kedua di dunia.

Perkiraan kasus TBC baru per tahun 1.060.000, dan 134.000 kematian. Angka ini naik dari tahun sebelumnya.

Kasus TBC di Indonesia juga meningkat signifikan dari 724.309 kasus pada 2022 menjadi 792.404 kasus pada 2023, melebihi angka sebelum pandemi yang rata-rata di bawah 600.000 per tahun.

Hal ini menjadi tantangan serius mengingat Indonesia berambisi untuk menghapus TBC pada tahun 2030. Namun, hingga saat ini masih menduduki peringkat kedua di dunia untuk jumlah kasus.

Apa Itu TBC?

TBC adalah penyakit kronis yang bisa menular melalui udara, disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis. Penularannya mudah, melalui percikan droplet saat berbicara, batuk, atau bersin.

Meskipun biasanya menyerang paru-paru, TBC juga bisa mengenai organ tubuh lain seperti otak, kulit, tulang, dan kelenjar getah bening, disebut TBC Ekstra Paru.

Bakteri TBC menular melalui udara saat penderita batuk, bersin, atau berbicara, dan dapat menginfeksi orang lain yang menghirupnya.

Orang dengan TBC Paru BTA Positif bisa menularkan penyakit ini kepada 10-15 orang per tahun di sekitarnya, dengan gejala utama berupa batuk berdahak yang berlangsung lebih dari 2-3 minggu.

Pencegahan TBC

Agar terhindar dari penularan TBC, lakukan beberapa upaya pencegahan berikut:

  • Terapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) antara lain seperti mengonsumsi makanan bergizi seimbang (kaya protein: ikan, ayam, kacang-kacangan), berolahraga kecil teratur, istirahat yang cukup, hindari perilaku merokok dan konsumsi alkohol, menjalankan etika batuk yang tepat, menggunakan masker, menjaga lingkungan sekitar tetap bersih.
  • Vaksinasi BCG bagi bayi baru lahir.
  • Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) sebagai obat pencegahan agar tidak tertular TBC, terutama bagi kontak serumah dan Orang dengan HIV (ODHIV).
  • Temukan dan Obati Sampai Sembuh (TOSS TBC) sehingga dapat menghentikan rantai penularan dan mencegah kematian akibat TBC. Keberhasilan pengobatan TBC ditentukan dengan 3T: Tepat Dosis, Tepat Cara dan Tepat Waktu.
Advertisement div class="td-visible-desktop">

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here