Kemlu Pastikan WNI di India dan Pakistan Aman, Diimbau Hindari Wilayah Perbatasan

Wilayah sengketa Kashmir antara India, Pakistan dan China tak habis-habisnya dan terus menelan korban jiwa (foto: Kahsmir Global)

JAKARTA, KBKNews.id – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyampaikan bahwa Kedutaan Besar RI (KBRI) di New Delhi dan Islamabad telah melakukan komunikasi dengan Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di wilayah terdampak di India dan Pakistan. Seluruh WNI dilaporkan dalam kondisi aman.

Menurut informasi dari KBRI Islamabad, terdapat 74 WNI yang tinggal di area yang terkena dampak serangan, sementara KBRI New Delhi mencatat ada 11 WNI yang bermukim di wilayah Kashmir, termasuk dua anak-anak.

“Mayoritas WNI di kedua wilayah tersebut adalah WNI yang menikah dengan warga setempat. Sejauh ini seluruh WNI masih merasa aman tinggal bersama keluarga masing-masing,” kata Direktur Pelindungan WNI (PWNI) Kemlu RI Judha Nugraha dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (7/5/2025) malam.

Kemlu RI mengimbau agar WNI yang tinggal di daerah perbatasan India dan Pakistan tetap meningkatkan kewaspadaan, memantau informasi terbaru, menghindari area rawan konflik, serta tidak bepergian keluar rumah kecuali dalam kondisi darurat.

Bagi WNI yang berniat bepergian ke wilayah perbatasan kedua negara, diharapkan untuk menunda rencana perjalanan tersebut sementara waktu.

WNI yang membutuhkan bantuan atau informasi lanjutan dapat menghubungi layanan hotline KBRI Islamabad di nomor +92 345 8571989 atau KBRI New Delhi di nomor +91 76696 00082.

Pada hari yang sama, Pemerintah Indonesia melalui Kemlu RI menyerukan agar India dan Pakistan menahan diri dan memprioritaskan dialog sebagai jalan penyelesaian krisis.

Melalui akun X resmi @Kemlu_RI, Pemerintah Indonesia menyatakan terus memantau perkembangan situasi antara kedua negara tersebut.

Sebelumnya, India pada Selasa malam (6/5/2025), menyatakan telah meluncurkan rudal ke sejumlah kota di Pakistan serta ke wilayah Kashmir yang berada di bawah kekuasaan Pakistan.

Juru bicara militer Pakistan, Letnan Jenderal Ahmed Sharif Chaudhry, menyampaikan kepada saluran televisi Geo News bahwa rudal India menghantam wilayah Bahawalpur, Muridke, Bagh, Muzaffarabad, dan Kotli dari dalam wilayah udara India.

Perdana Menteri Pakistan, Shehbaz Sharif, mengecam keras serangan tersebut dan menyebutnya sebagai tindakan pengecut dan bentuk agresi perang. Ia juga menyatakan bahwa Pakistan akan memberikan balasan setimpal atas tindakan India.

Sementara itu, Kedutaan Besar India di Jakarta dalam keterangan persnya menyebut bahwa serangan rudal tersebut hanya ditujukan kepada kamp-kamp teroris yang sudah dikenali, bukan ke sasaran sipil, ekonomi, atau militer Pakistan.

Kedubes India menegaskan bahwa serangan dilakukan secara terbatas, akurat, dan dengan pertimbangan matang agar tidak memicu konflik yang lebih besar.

Ketegangan ini meningkat usai insiden pada 22 April lalu di Jammu dan Kashmir yang dikuasai India, yang menyebabkan 26 orang tewas.

Advertisement div class="td-visible-desktop">

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here