Kemlu Tegaskan Indonesia Tak Akan Terburu-buru Akui Pemerintahan Baru Suriah

0
173
Warga Damaskus larut dalam euforia kemenangan dengan tumbangnya rezim dinasti al-Assad yang berkuasa lebih setengah abad di Suriah, sejak dipegangHafez al--Assad antara 1971 dan 2000, dilanjutkan Bashar al-Assad 2000 - 8 Dec, 2024,

JAKARTA – Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rolliansyah Soemirat, mengatakan Indonesia tak akan tergesa-gesa mengakui pemerintahan baru Suriah usai kekuasaan rezim Bashar Al Assad berakhir pada 8 Desember lalu.

“Indonesia tidak akan terjebak hanya untuk tergesa-gesa mengenai masalah mengakui atau tidak mengakui (pemerintahan baru Suriah), karena untuk masyarakat internasional, yang terpenting adalah bagaimana Suriah bisa kembali normal,” kata dia.

Roy mengatakan Indonesia akan tetap memerhatikan dengan saksama dinamika di Suriah dan proses transisi oleh pemerintahan baru yang terdiri dari berbagai kelompok anti-rezim dengan latar belakang dan kepentingan yang berbeda.

Indonesia menyerukan supaya para pemangku kepentingan di Suriah bisa menyepakati sebuah peta jalan bersama demi pemulihan dan kemajuan Suriah di masa depan, serta membentuk otoritas yang inklusif bagi kemakmuran rakyat, tutur dia.

Roy juga mengingatkan bahwa pemerintahan baru Suriah berkewajiban menjalankan resolusi Dewan Keamanan PBB yang belum dijalankan oleh rezim Assad.

“Jangan lupa, masih banyak resolusi-resolusi terkait Suriah yang dikeluarkan Dewan Keamanan PBB yang tentunya harus dijalankan dan diimplementasikan oleh pihak-pihak yang selama ini terlibat langsung dalam konflik di Suriah” kata dia.

Advertisement div class="td-visible-desktop">

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here