Keutamaan dan Anjuran Membesuk Orang Sakit dalam Islam

JAKARTA, KBKNews.id – Dalam ajaran Islam, membesuk orang yang sedang sakit termasuk salah satu adab mulia yang dianjurkan. Tujuannya adalah untuk memberikan ketenangan jiwa dan memenuhi hak sesama muslim.

Ibnu Abbas berkata, “Menjenguk orang yang sedang sakit untuk pertama kalinya adalah sunnah, dan selebihnya merupakan perbuatan yang baik.”

Abu Musa meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

“Berilah makan orang yang lapar, jenguklah orang yang sakit, dan bebaskan orang yang tertawan.”

Rasulullah SAW juga bersabda:

“Hak seorang muslim terhadap muslim lainnya ada enam.”

Beliau ditanya, “Apa keenam hak tersebut, wahai Rasulullah?” Lantas Rasulullah SAW bersabda:

“Jika Kamu bertemu dengannya, maka ucapkanlah salam unntuknya. Apabila ia mengundangmu, penuhilah undangannya. Apabila ia meminta nasihat darimu, maka berilah ia nasihat. Apabila ia bersin lalu memuji Allah, maka berdoalah untuknya. Apabila ia sakit, membesuklah kepadanya. Dan jika ia meninggal dunia, maka ikutlah (untuk memakamkan jenazahnya).” 

Ada beberapa hadis yang menjelaskan tentang keutamaan membesuk orang sakit. Di antaranya adalah:

Ibnu Majah meriwayatkan dari Abu Hurairah ra, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda:

“Siapa yang membesuk orang yang sakit maka ada penyeru yang memanggilnya, ‘sungguh baik (apa yang telah Kamu lakukan), sungguh baik perjalananmu, dan Kamu telah menyiapkan tempatmu di surga.’”

Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra. Ia berkata, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, sesunggguhnya Allah SWT berfirman pada hari kiamat nanti:

“Wahai anak cucu Adam, aku sakit, tapi kamu tidak menjenguk-Ku. Anak cucu Adam menjawab, ‘Bagaimana aku menjenguk-Mu sementara Engkau adalah Tuhan semesta alam?’ Allah menanggapinya, ‘Tidakkah engkau tahu, bahwa hamba-Ku fulan sedang sakit, tapi kamu tidak menjenguknya,. Tidakkah kamu tau, jika saja kamu menjenguknya, kamu akan mendapati semua itu di sisi-Ku?’

‘Wahai anak cucu Adam, Aku memintamu makan, tapi kamu tidak memberi-Ku makan’. Anak cucu Adam berkata, ‘Bagaimana aku memberi-Mu makan semenara Engkau adalah Tuhan semesta alam?’ Allah menangggapinya seraya berfirman, ‘Tidakkah kamu ingat bahwa ada hamba-Ku yang meminta makan kepadamu tapi kamu menolaknya. Tidakkah kamu tahu, jika kamu memberinya makan, maka kamu akan mendapati semua itu di sisi-Ku?’

‘Wahai anak cucu Adam, aku memintamu minum tapi kamu tidak memberi-Ku minum’. Anak cucu Adam berkata, ‘Bagaimana aku memberi-Mu minum semenara Engkau adalah Tuhan semesta alam?’ Allah menangggapinya, ‘Hamba-Ku, fulan meminta kepadamu minum tapi kamu tidak memberinya minum. Tidakkah kamu tau, jika kamu memberinya minum, kamu akan mendapati semua itu di sisi-Ku?’.”

Dari Tsauban ra, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda:

“Siapa yang membesuk orang yang sedang sakit, maka ia akan selalu berada di khurfatul jannah sampai ia pulang.”

Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apa yang dimaksud dengan khurfatul Jannah?”

Beliau menjawab, “Yaitu buah buahan yang segar.”

Sayyidina Ali ra berkata, aku mendengar Rasulullah bersabda:

“Tidaklah seorang muslim menjenguk sesama muslim (yang sedang sakit) di pagi hari, kecuali 70 ribu malaikat berdoa untuknya sampai datang waktu sore. Dan jika ia membesuknya di sore hari, maka 70 ribu malaikat akan mendoakannya sampai datang waktu pagi, dan baginya buah-buahan yang segar di surga.” (HR Tirmidzi. Dia menyatakan bahwa hadits ini hasan)

Advertisement div class="td-visible-desktop">

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here