ACEH UTARA – Secara aklamasi seluruh anggota Komite Nasional untuk Solidaritas Rohingya Aceh sepakat mendaulat Mustofa M Yakub (40) menjadi Ketua KNSR Provinsi Aceh, yang menaungi KNSR Kota dan Kabupaten di Provinsi Aceh.
Pengusaha dan aktivis sosial ini, menyatakan akan segera berkonsentrasi menyiapkan gelaran konferensi internasional dengan mengambil momen peringatan 10 tahun ‘Perdamaian Aceh’, antara GAM dan RI, yaitu tanggal 15 Agustus.
“Momennya bertepatan dengan datangnya negara-negara luar ke sini, lantaran Aceh menerima kedatangan etnis Rohingya dan menjadi pusat perhatian dunia oleh sebab berdatangannya para NGO global maupun lokal,” tutur Mustofa.
Saat ini pembangunan Integrated Community Shelter/ICS yang dilakukan Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan KNSR, di Gampong Blang Adoe, Kecamatan Kuta Makmur, Kabupaten Aceh Utara akan menjadi proyek percontohan bagi Aceh bahkan nasional.
“Kita akan libatkan semua elemen dalam pengelolaan ICS ini. Pengungsi akan segera dipindah ke sini saat peresmian. Kitas bisa juga membangun lagi ICS di Aceh Timur, InsyaAllah nanti kita akan diskusi lebih lanjut dengan pemerintah daerah setempat,” jelasnya.
KNSR akan terus melakukan silaturahmi kepada tokoh-tokoh di Aceh seperti ulama, aparat pemda, atau tokoh-tokoh lainnnya. “Kita akan mengkampanyekan program KNSR ini,” tekadnya.
Menurutnya pengelolaan pengungsi Rohingya ini bukan hanya soal mencukupi kebutuhan pangan saja, namun termasuk memikirkan kehidupan pengungsi pascamengisi shelter. Harus ada pemberdayaan mental, ekonomi maupun intelektual untuk para pengungsi. “Banyak dari mereka yang masih buta huruf atau minim pendidikan. Di sini mereka harus lebih baik, sehingga kalau mereka kembali ke negaranya mereka menjadi manusia yang lebih utuh,” lanjut Mustofa..
Mustofa menyatakan KNSR akan menjadi payung besar pengelolaan pengungsi Rohingya dan memiliki kerja tanpa henti untuk mengadvokasi, mengawal, menjaga kepentingan pengungsi Rohingya serta serta seluruh NGO yang mengelola pengungsi Rohingya. –ACTNews