
TIMUR Tengah adalah kawasan yang tak pernah sepi konflik, dari satu konflik ke konflik lain, termasuk di Bulan Suci Ramadhan ini, Amerika Serikat melancarkan serangan terhadap kelompok Houthi di sejumlah lokasi di Yaman.
Reuters melaporkan, paling tidak 24 orang tewas ketika AL Amerika Serikat melancarkan serangan rudal ke sejumlah posisi Houthi , Sabtu lalu (15/3) sebagai balasan atas serangan kelompok itu terhadap kegiatan pelayaran kapal kapal niaga di Laut Merah.
“Neraka akan menghujani mereka jika tidak berhenti melakukan aksi, “ kata Presiden AS Ronald Reagan mengingatkan dan juga mengancam Iran, pendukung utama Houthi untuk segera menghentikan dukungan untuk kelompok itu.
“Amerika akan meminta pertanggungjawaban Anda sepenuhnya dan, kami tidak akan bersikap baik!, ” seru Trump mengingatkan Iran yang selama ini menggunakan Houthi sebagai proksi atau perpanjangan tangannya.
Serangan yang sedang berlangsung – yang menurut seorang pejabat akan berlangsung berhari-hari dan mungkin berminggu-minggu – merupakan operasi militer AS terbesar di Timur Tengah sejak Trump menjabat pada Januari.
Korban di Sanaa
Menurut TV Al-Masirah yang dikelola Houthi, 13 warga sipil tewas dan sembilan terluka dalam serangan AS di ibu kota Yaman, Sanaa, sedangkan enam lainnya, termasuk empat anak-anak dan satu wanita, tewas dan 11 terluka dalam serangan AS di provinsi utara Saada yang menggambarkan serangan itu sebagai “kejahatan perang.”
“Angkatan bersenjata Yaman kami sepenuhnya siap untuk menanggapi eskalasi dengan eskalasi,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Houthi, sebuah gerakan bersenjata yang menguasai sebagian besar Yaman selama dekade terakhir, telah melancarkan lebih dari 100 serangan yang menargetkan pelayaran di Laut Merah sejak November 2023.
Serangan ini mengganggu perdagangan global dan membuat militer AS melakukan kampanye mahal untuk mencegat rudal dan drone yang membakar stok pertahanan udara AS.
Kelompok Houthi yang saat ini menguasai Yaman setelah menjatuhkan kekuasan Presiden Abedrabbo Mansour Hadi pada April 2022 berkekuatan sekitar 50.000 orang dan dipersenjatan rudal-rudal balistik, drone dan kapal-kapal cepat aganya dipasok Iran.
Serangan besar-besaran AS kali ini tentu juga berdampak pada eksistensi kelompok ini ke depannya. (Reuters/ns)