KTT Alaska gagal hasilkan terobosan

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pertemuan perdana di Alaska, Jumat (15/8) gagal mencapai kesepakatan untuk mengakhiri perang di Ukrainayang sudah berjalan lebih tiga tahun sejak invasi Rusia pada 24 Feb. 2022.

Seperti dilaporkan Reuters, pernyataan tersebut disampaikan Trump dalam konferensi pers usai menggelar pertemuan tingkat tinggi bersama mitranya tersebut hampir tiga jam,

Namun Trump menggambarkan pertemuan tersebut sangat produktif meskipun tujuan utamanya, mengakhiri perang di Ukraina, belum tercapai. “Ada banyak sekali poin yang kami sepakati,” ujar Trump dalam konferensi pers bersama Putin.

“Saya akan mengatakan beberapa poin penting yang belum kami capai, tetapi kami telah membuat beberapa kemajuan.

Jadi, tidak ada kesepakatan sampai ada kesepakatan,” sambungnya. Keduanya berbicara singkat kepada wartawan dan tidak menjawab pertanyaan yang diajukan.

Belum jelas apakah pembicaraan tersebut menghasilkan langkah nyata menuju gencatan senjata dalam perang di Ukraina, konflik paling mematikan di Eropa sejak Perang Dunia II.

Dalam penampilan singkat di hadapan media setelah pertemuan hampir tiga jam di Alaska, kedua pemimpin mengatakan bahwa mereka telah membuat kemajuan dalam isu-isu yang tidak disebutkan.

Namun, mereka tidak memberikan detail dan tidak menjawab pertanyaan, dengan Trump yang biasanya banyak bicara mengabaikan pertanyaan-pertanyaan yang diteriakkan oleh wartawan.

“Ada banyak sekali poin yang kami sepakati. Saya rasa ada beberapa poin penting yang belum sepenuhnya kami capai, tetapi kami telah membuat beberapa kemajuan,” kata Trump, berdiri di depan latar belakang bertuliskan, “Mengejar Perdamaian”.

Perundingan tersebut tampak tidak menghasilkan langkah-langkah berarti menuju gencatan senjata dalam konflik paling mematikan di Eropa dalam 80 tahun  atau  menuju pertemuan berikutnya antara Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, kedua niat yang telah dilontarkan Trump sebelum KTT.

Putin mengatakan ia berharap Ukraina dan sekutu-sekutunya di Eropa menerima hasil negosiasi AS-Rusia secara konstruktif dan tidak mencoba “mengganggu kemajuan yang telah dicapai”.

Diprekirakan puluhan ribu personil militer kedua belah pihak tewas, belum yang terluka walau tidak ada angka pasti karen kedu belah pihak mengeklai kemenangan, sementara di pihak Ukraina, banyak warga sipil jadi korban akibat bombardemen Rusia dari darat, laut ma pun udara..

Trump sejak awal telah menyatakan targetnya adalah menghentikan pertempuran dan mendorong Putin segera bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Trump semula mengultimatum Rusia dengan sanksi pengenaan tari impor lebih tinggi jika dalam 50 hari tidak menghentikan perang, lalu mempersingkatnya menjadi 12 hari setelah Rusia mengacuhkannya, ditambah sanksi sekunder yakni pengenaan tarif tinggi bagi negara- neraga pengimpor minyak Rusia sseperti India dan China.

Rusia baru mengalah dengan kesediaan Putin  berdialog di dengan Trump di pangalan militer Achorage, Alaska, AS setelah Trump mengirimkan dua kapal selam nukli ke dekat perairan Rusia.

Di sisi lain, Putin berharap Ukraina dan sekutu-sekutunya di Eropa menerima hasil negosiasi AS-Rusia. Dia juga memperingatkan agar tidak ada pihak yang menghambat kemajuan menuju penyelesaian perang.

Venue pertemuan

Pertemuan kedua “penguasa dunia” itu digelar di sebuah ruangan di pangkalan US Air Force (AU AS) di Anchorage, Alaska, dengan latar bertuliskan “Pursuing Peace” atau “Mengejar Perdamaian”. Ini adalah tatap muka pertama Trump dan Putin sejak 2019.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang tidak diundang dalam pertemuan puncak tersebut bersama sekutu-skutu di  Eropa khawatir, Trump akan membekukan konflik dan secara tidak langsung mengakui kendali Rusia atas sekitar seperlima wilayah Ukraina, yang direbut sejak invasi Rusia pada Februari 2022.

Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan setelah tiba di Pangkalan Gabungan Elmendorf-Richardson di Anchorage, Alaska, untuk menggelar pertemuan puncak AS-Rusia mengenai Ukraina, Jumat (15/8).

Atmosfer pertemuan tersebut terkesan hangat, dengan senyum tersungging di antara kedua pemimpin itu ketika bertatap muka.

Trump dan Putin saling sapa layaknya sahabat lama. Kedua pria itu berjabat tangan dan saling menyentuh lengan, menunjukkan kemesraan yang nyata.

Putin, yang tiba di tanah AS atas undangan Trump tersenyum lebar, nyaris menyeringai, sebagaimana dilansir Reuters.

Walau Putin dinyatakan buron oleh Mahkamah Pidana Internasional (ICC) karena dituding melakukan kejahatan perang dengan mendeportasi ratusan anak dari Ukraina, ia tetap disambut di AS.

Rusia membantah tuduhan kejahatan perang dan Kremlin, yang tidak menandatangani perjanjian pendirian ICC, telah menolak surat perintah itu. Trump telah lama menggembar-gemborkan persahabatannya dengan pemimpin Rusia tersebut.

Namun meskipun Trump baru-baru ini mengancam berbagai konsekuensi jika Moskwa tidak menghentikan pertempuran dengan Kyiv, ia belum menindaklanjuti ancaman yang dia lontarkan.

Trump dan Putin akhirnya bertatap muka secara perdana di Anchorage, Alaska, AS, Jumat (15/8) sejak Moskwa menginvasi Ukraina pada 24 Feb. 2022.

Sebelumnya pertemuan Trump sangat optimistisi, memprediksi kegagalan dan keberhasilan KTT Alaskam satu berbanding empat, dan berjanji, jika sukses akan berlanjut pada pertemuan tripartit antara diringa, Putin dan Zelensky.

Rakyat Ukraina dan dunia agaknya masih harus bersabar, menanti terwujudnya perdamaian di sana! (Reuters/ns)

 

Advertisement

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here