Kudus-Demak Menjadi Titik Bencana Banjir Terbesar di Indonesia

0
128

Demak – Pagi ini (07/02/2024) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Demak melakukan pembaharuan data terkait dengan musibah banjir yang sedang melanda di wilayahnya. Hasilnya, data terbaru menyatakan banjir meluas di 13 Desa di 4 kecamatan, yaitu Karangawen, Kebonagung, Wonosalam, dan Karangtengah. Korban terdampak sebanyak 2.493 KK, yang terdiri dari 9.972 jiwa.

Penyebab meluasnya banjir di Demak karena bertambahnya debit air dari hulu. Imbasnya, ada empat tanggul di Demak yang jebol sehingga air melimpas ke permukiman di sekitarnya.

Warga berjalan ditengah banjir (foto : Tribunbanyumas.com)

4 Titik Tanggul Jebol di Demak

Tanggul kanan dan kiri Dukuh Mangun, Desa Rejosari, Kecamatan Karangawen
Tanggul kanan Sungai Cabean, Dukuh Ngemplik, Desa Sidorejo jebol, sehingga air menggenangi di permukiman warga dan persawahan dengan ketinggian sekitar 40-100 cm.
Tanggul Sungai Tuntang Desa Pilangwetan, Kecamatan Kebonagung.
Tanggul kanan Kali Tuntang Desa Kalianyar dan Desa Tlogodowo, Kecamatan Wonosalam, mengalami jebol dan air melimpas.
4 Kecamatan Terdampak Banjir

Kecamatan Karangawen
Desa terdampak banjir yakni Desa Sidorejo dan Desa Rejosari, warga terdampak di Sidorejo sebanyak 57 KK dan di Rejosari sebanyak 495 KK. Jumlah pengungsi sebanyak 105 orang.

Kecamatan Kebonagung
Desa terdampak banjir yakni Desa Pilangwetan dan Desa Kebonagung. Warga terdampak banjir di Pilangwetan sebanyak 453 KK. Di Kebonagung terdapat rembesan dan pergeseran tanggul sepanjang sekitar 10 meter. Ada 6 gedung sekolah, 1 masjid, dan kantor kelurahan yang juga terendam banjir.

Kecamatan Wonosalam
Desa terdampak banjir yakni Desa Kalianyar, Desa Doreng, Desa Tlogodowo, Desa Lempuyang, Desa Karangrowo, dan Desa Kendaldoyong. Di Kalianyar terdapat 349 KK yang terdampak banjir, yaitu di Dukuh Pangkalan dengan ketinggian air sekitar 70 cm. Di Desa Doreng terdapat 34 KK terdampak. Di Desa Tlogodowo terdapat 304 KK yang terdampak dan 130 orang mengungsi. Di Desa Lempuyang terdapat 641 KK terdampak banjir. Di Kendaldoyong sebanyak 100 KK terdampak banjir.

Kecamatan Karangtengah
Desa terdampak banjir yakni Desa Batu dan Desa Ploso. Di Desa Batu terdapat air melimpas ke jalan sekitar 10 cm. Di Desa Ploso, air menggenangi Dukuh Kalitengah dan Dukuh Kauman. Tidak ada korban terdampak di kedua desa ini.

Pengungsi Terbanyak Akibat Banjir

Banjir bandang yang melanda Kecamatan Karanganyar dan Kecamatan Gajah di Kabupaten Demak telah berlangsung selama hampir satu minggu, hingga mengakibatkan 21 ribu warga mengungsi.

Angka ini tercatat sebagai salah satu kejadian bencana dengan jumlah pengungsi terbanyak di awal tahun 2024.

Merespon keadaan ini, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto S.Sos., M.M pada Senin (12/2), dalam Rapat Koordinasi Penanganan Bencana Banjir di Kabupaten Demak menegaskan BNPB akan terus melakukan pendampingan hingga bencana banjir ini tuntas teratasi.

Kepala BNPB saat meninjau pengungsi banjir Demak (Foto : BNPB)

“Meskipun kemarin Deputi 1 Sistem dan Strategi BNPB telah datang dan memberikan bantuan dana operasional dan permakanan, pekerjaannya (BNPB) belum selesai. Harus sampai tuntas baik sebelum, selama, dan sesudah (kejadian bencana)”, terang Suharyanto.

Lebih lanjut, Suharyanto menjelaskan prioritas pertama penanganan darurat pada Banjir Demak adalah para pengungsi. BNPB dan Pemerintah Daerah Kabupaten Demak sepakat untuk serius melaksanakan pemenuhan kebutuhan dasar para pengungsi. Adapun para pengungsi bencana Banjir Demak tersebar di 59 titik pengungsian.

Selanjutnya, BNPB dan Pemerintah Kabupaten Demak mendorong Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KEMENPUPR) untuk segera menyelesaikan penanganan terhadap tanggul yang jebol, salah satunya adalah tanggul tersier Desa Ngemplik Wetan, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak. Agar pekerjaan perbaikan tanggul ini berjalan optimal, BNPB juga mempertimbangkan akan melaksanakan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk mengurangi intensitas hujan selama perbaikan tanggul berjalan.

Dari tinjauan lapangan diketahui akibat tanggul jebol ini, jalan raya Demak-Kudus terputus oleh genangan air setinggi hingga tiga meter. Air juga menggenangi lahan pertanian hingga seluas 2.965 hektar.

“Setiap minggu kami evaluasi, jika nanti tanggul sudah selesai ditutup oleh PUPR, maka selanjutnya memikirkan genangan ini untuk disedot dan dikembalikan ke sungai”, kata Suharyanto.

Advertisement div class="td-visible-desktop">

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here