GAZA – Seorang bayi berusia 20 hari meninggal pada Minggu (29/12) karena kedinginan yang parah dan kurangnya pemanas di tenda-tenda pengungsi di Jalur Gaza bagian tengah.
Kementerian Kesehatan mengatakan bayi tersebut adalah Jumaa al-Batran, “Meninggal dunia karena kedinginan yang parah,” bunyi pernyataan kementerian.
“Saudara kembarnya masih dalam perawatan kritis di unit perawatan intensif neonatal di Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di Gaza bagian tengah,” tambahnya.
Kematian baru tersebut membuat jumlah bayi yang meninggal karena kedinginan di Gaza menjadi lima dalam seminggu terakhir, menurut otoritas kesehatan setempat.
Tentara Israel telah melanjutkan serangan brutal di Jalur Gaza yang telah menewaskan hampir 45.500 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, sejak serangan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.
Tel Aviv telah memberlakukan blokade yang menyesakkan di Gaza, yang menyebabkan 2,3 juta penduduk wilayah itu berada di ambang kelaparan.
Bulan lalu, Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Pengadilan Internasional atas tindakannya di Gaza.