JAKARTA, KBKNews.Id – Korban akibat ledakan besar di Pelabuhan Shahid Rajaee, Bandar Abbas, Iran, pada Sabtu (26/4/2025) terus bertambah. Hingga saat ini, tercatat 4 orang tewas dan lebih dari 560 orang mengalami luka-luka.
Ledakan tersebut diduga dipicu oleh keberadaan bahan kimia yang disimpan di area pelabuhan, yang juga berisi banyak material mudah terbakar.
Babak Mahmoudi, Kepala Organisasi Bantuan dan Penyelamatan Iran, menyatakan bahwa tim darurat segera diterjunkan ke lokasi untuk mengevakuasi korban ke fasilitas medis, sementara petugas pemadam kebakaran berusaha mengendalikan api.
Menurut pembaruan dari Organisasi Darurat Nasional Iran, ratusan korban luka telah dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan.
Presiden Masoud Pezeshkian menyampaikan belasungkawa kepada para korban dan keluarganya, serta memerintahkan investigasi cepat untuk mengungkap penyebab pasti insiden ini.
Ia juga mengirim Menteri Dalam Negeri, Eskandar Momeni, ke lokasi untuk mengawasi penanganan korban dan penyelidikan.
Selain itu, pihak Bea Cukai Iran menginstruksikan penghentian sementara seluruh kegiatan pengiriman ekspor dan transit menuju Pelabuhan Shahid Rajaee hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Sementara itu, Perusahaan Penyulingan dan Distribusi Minyak Nasional Iran memastikan bahwa kebakaran dan ledakan tidak mempengaruhi fasilitas kilang, tangki penyimpanan bahan bakar, maupun jaringan pipa minyak.
Ledakan yang terjadi sekitar pukul 12.00 waktu setempat di area dermaga peti kemas itu terdengar hingga Pulau Qeshm, sekitar 20 km dari lokasi. Dampaknya, kaca jendela di rumah dan bangunan yang berjarak beberapa kilometer dari pelabuhan dilaporkan pecah.
Menurut keterangan saksi mata, sebelum ledakan besar terjadi, sempat terlihat kobaran api kecil yang dengan cepat menyebar. Diperkirakan suhu tinggi yang mencapai 40 derajat Celsius turut memicu ledakan zat kimia tersebut.