BOGOR – Dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya mitigasi dalam menghadapi bencana, Layanan Kesehatan Cuma-Cuma Dompet Dhuafa melalui Program Respon Darurat Kesehatan (RDK) menggelar pelatihan tanggap krisis kesehatan di Sekolah Smart Ekselensia Indonesia, di Parung, Bogor, pada Kamis (17/10).
Setidaknya ada 200 siswa yang hadir untuk mendapatkan sejumlah materi, seperti edukasi tentang sistem RDK Terpadu, krisis kesehatan dan kebencanaan, Bantuan Hidup Dasar (BHD), triase, evakuasi dan transportasi bagi korban.
Pelatihan ini dihadiri oleh drg. Martina Tirta Sari, Kepala LKC Dompet Dhuafa Pusat, Eka Kurniasih, ST.MPd, Manajer Smart Ekselensia Indonesia, para tim dari RDK dan Jajaran Guru di Smart Ekselensia Indonesia.
“Pelatihan ini bertujuan untuk menangani krisis, krisis ketika terjadi bencana, karena bencana itu tidak bisa diprediksi, dan ini menjadi bekal untuk kita semua. Sehingga kita tahu nanti ketika terjadi bencana apa yang harus kita lakukan, bukan hanya itu, kita juga akan belajar bagaimana menolong orang dalam kondisi yang gawat darurat, jangan sampai kita niatnya menolong, tapi tidak tahu caranya dan malah membahayakan orang lain, atau bahkan diri kita sendiri,” ujar drg. Martina.
Eka berharap anak-anak lebih peduli terhadap kesehatan, kebencanaan dan kondisi lingkungan di sekitar mereka, lebih berupaya untuk memahami dan tanggap dengan kondisi lingkungannya seperti apa dan paham ketika ada bencana apa yang harus dilakukan
Pelatihan tanggap krisis kesehatan ini merupakan hal yang baru bagi siswa, mereka mempelajari krisis kesehatan dan kebencanaan serta bantuan hidup dasar yang tidak dipelajari di dalam kelas.
“Tadi kita belajar tentang salah satunya itu adalah gempa, gempa itu sendiri ada tektonik, vulkanik dan gempa ledakan. Hal yang seru ketika kita semua mensimulasikan ketika terjadi gempa, kita mengikuti instruksi dan arahan sampai akhirnya kita semua berkumpul di lapangan,” kata Raffa Adzkia, siswa kelas 12 Sains.