LKC Dompet Dhuafa Resmikan Kawasan Sehat ke-28 di Sukabumi

0
141

SUKABUMI – Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa bersama dengan Pemerintah Kota Sukabumi meresmikan Program Kawasan Sehat Karangtengah, Sukabumi, Jawa Barat, Selasa, 12 November 2024. Terhitung sudah sebanyak 28 Kawasan Sehat yang telah bergulir dan diinisiasi oleh LKC Dompet Dhuafa.

Hadir pada peresmian ini Iwan Ridwan, Sekretaris Yayasan Rumah Sehat Terpadu (YRST) Dompet Dhuafa, drg. Martina Tirta Sari, Kepala LKC Dompet Dhuafa, Nuraeni Komarudin, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Kota Sukabumi, dan drg. Erna Kepala Bidang Dinas Kesehatan Kota Sukabumi.

“Kawasan Sehat Karangtengah ini merupakan kolaborasi yang menggunakan pendekatan konsep pentahelix. Kita melakukan kolaborasi dengan beberapa unsur, pemerintah daerah, masyarakat, akademisi, media dan para pelaku usaha. Semoga kawasan sehat ini bisa berjalan secara baik dan optimal serta mampu mencapai 7 indikator keberhasilan,” tutur Iwan.

Program Kawasan Sehat akan ini berlangsung selama 3 tahun, dari 32 kelurahan yang ada di Kecamatan Gunungpuyuh, Karang Tengah dipilih menjadi lokasi Program Kawasan Sehat.

“Secara data yang ada, Karangtengah perlu mendapatkan perhatian khususnya dalam pembangunan kesehatan kawasan. Kami berharap dengan adanya kolaborasi ini bisa menjadi prototype dan menjadi contoh, pilot project untuk 32 kelurahan yang ada. Ini adalah program pemberdayaan, peran serta masyarakat menjadi hal yang penting untuk suksesnya program yang akan diluncurkan oleh LKC Dompet Dhuafa,” ujar Nuraeni.

Program Kawasan Sehat ini mendapatkan dukungan dari Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, menurut drg. Erna, dari 7 indikator yang ada di Kawasan Sehat, 6 indikator diantaranya beririsan dengan program yang dijalankan dengan dinas kesehatan.

“Kami berharap dengan adanya kegiatan ini indikator-indikator yang sudah direncanakan dapat berjalan dengan lancar khususnya di wilayah Karangtengah,” kata drg. Erna.

Adapun ke 7 indikator tersebut dijelaskan oleh drg. Martina meliputi kesehatan ibu baduta, eliminasi stunting, pengelolaan pasien tbc, pengelolaan penyakit tidak menular, lingkungan hijau produktif, sanitas yang baik, kesehatan mental dan spiritual.

“Kami berharap masyarakat yang terlibat di Kawasan Sehat mampu meningkat derajat kesehatannya, sehat secara ruh, secara mental, spiritual dan paling juga sehat secara fisik, sehingga kedepannya masyarakat Indonesia menjadi masyarkat yang produktif,” ucap drg. Martina.

Advertisement div class="td-visible-desktop">

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here