Longsor di NTT, 200 Warga Mengungsi

Ilustrasi Longsor di Kapung Molon, Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepri, Senin (6/3/2023). (Foto: ANTARA/HO-BPBD Natuna)

JAKARTA, KBKNEWS.id – Sebanyak 200 warga di RT II, RW 06, Dusun Tuamolo, Desa Oeleu, Kecamatan Toianas Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur terpaksa mengungsi akibat longsor yang terjadi di desa tersebut sejak Jumat (9/5) malam.

“Ada 200 korban jiwa yang terdampak oleh longsor tersebut, karena rumah mereka rusak akibat longsor. Jumlahnya mencapai 55 unit rumah,” kata Kepala Desa Oeleu Yonohrin Mellu, dilansir Antara, Sabtu malam.

Hal ini disampaikannya berkaitan dengan perkembangan bencana tanah longsor yang mengakibatkan 55 unit rumah warga di desa tersebut rusak berat dan ringan.

Para korban dari desa tersebut dilaporkannya telah mengungsi dengan membawa sejumlah harta bendanya ke kebun yang jauh dari lokasi bencana serta ke desa tetangga.

“Tidak ada korban jiwa dalam bencana alam tersebut,” ujar dia.

Dia mengatakan sudah melaporkan bencana longsor tersebut ke Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) agar warga di desa tersebut bisa segera mendapatkan bantuan.

Sebelumnya Pemerintah Desa ujar dia telah mengimbau warga di desa itu untuk mengantisipasi hujan dengan intensitas tinggi di daerah tersebut sejak tanggal 6 Mei 2025.

Hujan tersebut ujar dia berlangsung selama empat hari berturut-turut sehingga warga juga telah mengantisipasinya. Pasalnya di tanggal 7 Mei sudah mulai kelihatan tanda-tanda akan terjadi bencana alam.

Dan pada tanggal 8 Mei baru. kelihatan bahwa terjadi retakan tanah dan beberapa rumah di desa tersebut, sehingga melebar hingga satu kilometer di desa tersebut.

Pendataan lebih lanjut, kata dia masih terus dilakukan dengan berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten TTS dan pihak terkait. Saat ini aktivitas hujan di daerah tersebut tambah dia juga sudah mulai reda.

Advertisement div class="td-visible-desktop">

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here