JAKARTA – Danone Indonesia bersama Kampus Bisnis Umar Usman kembali mengumpulkan para pelaku UMKM dari berbagai daerah di Indonesia. Webinar bertemakan Adaptasi Bisnis Kuliner di Era New Normal merupakan agenda pembuka dari program Damping dan Inkubator Bisnis periode ke-2 di tahun 2021. Sebanyak 600 peserta pelaku UMKM dari seluruh Indonesia hadir dalam webinar tersebut.
Hadir menyapa para peserta dalam webinar tersebut, Ida Rustini selaku Direktur Penggunaan dan Pemasaran Produk Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. Dalam sambutanya beliau mengatakan, fenomena meningkatnya bisnis kuliner pun menjadi peluang yang dimanfaatkan banyak pejuang keluarga agar tetap terus memperjuangkan bisnis agar tetap berjalan.
“Terus melakukan inovasi dalam membangun bisnis kuliner, baik secara online atau offline menjadi keharusan saat ini.” ujarnya.
“Dengan adanya webinar ini, semoga para pelaku usaha kuliner yang bergabung program Damping, bisa mengambil ilmu dari para narasumber, sehingga bisa semakin banyak lagi pelaku bisnis kuliner nusantara yang memiliki daya saing, memiliki produk-produk yang tidak kalah dengan produk makanan dari luar negeri. Marilah kita tetap optimis bisa melewati masa pandemic dan mendukung para UMKM pangan/kuliner di Indonesia”, lanjut Ida Rustini.
Menemani Ida, hadir juga sebagai keynote speech webinar, Asisten Deputi Pengembangan Teknologi Informasi dan Inkubasi Usaha Kementerian Koperasi dan UKM RI, Christina Agustin menyampaikan apresiasinya atas kolaborasi Danone Indonesia dan Kampus Bisnis Umar Usman dalam mendukung kemajuan UMKM di Indonesia.
“Berdasarkan data BPS, diperkirakan pada tahun 2024 rasio peningkatan gen z ataupun usia produktif mencapai angka 174,79 juta orang. Melihat hal ini, tentu Wirausaha menjadi sangat penting untuk kedepannya. Maka, perlu dipersiapkan secara komprehensif para entrepreneur-entrepreneur yang professional sejak dini. Mencetak para entrepreneur yang dapat beradaptasi dan memanfaatkan teknologi, sehingga nantinya akan semakin banyak peluang peluang lapangan pekerjaan baru”, ujar Christina dalam sambutannya.
Christina menambahkan, “Digitalisasi menjadi salah satu syarat penting para pelaku usaha, khususnya usaha kuliner yang mungkin satu tahun belakangan sedang menghadapi situasi yang cukup menantang. Dengan memanfaatkan platform digital, tidak hanya meluaskan pemasaran, namun pastinya meningkatkan omset penjualan”.
Webinar Damping “Adaptasi Bisnis Kuliner di Era New Normal” ini dihadiri oleh narasumber utama yaitu bapak Karyanto Wibowo (Sustainbility Director Danone Indonesia), bapak Saptuari Sugiharto (Owner Tengkleng Hohah), dan bapak Kamaludin Enuh (CEO Ayam Bakar Abah Tea)
Webinar dilengkapi dengan diskusi yang berlangsung seru antara narasumber dan peserta. Setelah webinar hari ini, peserta berkesempatan untuk mengikuti program lanjutan pendampingan bisnis bersama Damping Danone Indonesia dan Kampus Bisnis Umar Usman. Akan ada berbagai pelatihan bisnis yang secara khusus dibuat untuk mendukung perkembangan UMKM peserta, langsung dimentori oleh para coach professional di bidangnya.
_____
Tentang Grup Danone di Indonesia
Danone merupakan salah satu perusahaan makanan dan minuman terbesar di dunia yang memiliki misi memberikan kesehatan kepada sebanyak mungkin orang. Danone beroperasi di 130 negara dengan jumlah karyawan lebih dari 100.000 orang di seluruh dunia. Di Indonesia, bisnis Danone terdiri atas dua kategori produk yang berfokus pada kesehatan masyarakat di setiap tahapan kehidupan yaitu, Danone Waters yang memproduksi Air Minum dalam Kemasan & Minuman non Karbonasi dengan produknya seperti AQUA, Mizone, VIT, VIT Levite dan Danone Specialized Nutrition dengan produknya seperti SGM Eksplor, SGM Bunda, Lactamil, Bebelac, Nutrilon Royal dan nutrisi medis. Grup Danone di Indonesia memiliki 25 pabrik dengan jumlah karyawan lebih dari 15.000 orang.
