DUBAI – Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas bertemu dengan Kepala Otoritas Umum Urusan Islam, Wakaf, dan Zakat Uni Emirat Arab (UEA), Omar Habtoor Al Darei, dalam kunjungannya ke Dubai. Pertemuan ini membahas pengembangan potensi zakat dan wakaf, yang dianggap sangat besar di Indonesia.
Potensi zakat mencapai Rp327 triliun, namun yang terhimpun baru sekitar Rp33 triliun. Sementara itu, potensi aset wakaf mencapai Rp2.000 triliun dan potensi wakaf uang mencapai Rp180 triliun.
“Besarnya potensi zakat dan wakaf di Indonesia menjadi concern kami untuk melakukan pengembangan bagi peningkatan kesejahteraan umat. Hal ini didiskusikan bersama Otoritas Urusan Islam, Wakaf, dan Zakat UEA,” kata Yaqut di Abu Dhabi, Kamis (26/9/2024).
Yaqut juga menyoroti sejumlah program yang telah dilakukan UEA dalam pengembangan zakat dan wakaf, beberapa di antaranya bekerja sama dengan Kementerian Agama Indonesia, seperti pengiriman imam masjid, daurah pendakwah, dan pembangunan masjid.
Sejak 2019, Indonesia telah mengirim 140 imam masjid ke UEA, sebagai upaya mempererat hubungan kedua negara serta menyebarkan nilai-nilai Islam yang moderat dan toleran.
“Program ini tidak hanya memenuhi kebutuhan penceramah di UEA, tetapi juga memberikan kesempatan kepada para imam untuk belajar dan bertukar pengalaman dengan banyak ulama di UEA,” ujar Gus Men, sapaan akrab Menag.
Selain itu, Indonesia juga mengirim dai untuk mengikuti daurah keagamaan di UEA, dengan 40 peserta yang telah mengikuti program tersebut sepanjang 2024.
“Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas para penceramah di kedua negara agar dapat menyampaikan pesan-pesan keagamaan yang lebih efektif dan relevan secara kontekstual bagi masyarakat,” terang Yaqut.