JERUSALEM – Kabinet keamanan Israel pada hari Ahad (2/8/2015) menyerukan agar dilakukan tindakan keras terhadap ekstrimis Yahudi menyusul serangan pembakaran yang menewaskan balita Palestina.
Forum para menteri kebinet keamanan diselenggarakan Ahad malam, merespon serangan yang terjadi Kamis malam di Desa Duma Palestina sebelah Utara Tepi Barat yang diyakini dilakukan oleh teroris Yahudi ekstrim kanan. Sampai berita ini diturunkan belum ada tersangka yang ditangkap.
“Kabinet keamanan memandang pembakaran dan pembunuhan di Duma sebagai serangan teroris dalam segala hal,” kata sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kantor Pers Pemerintah setelah pertemuan tersebut.
Kabinet memutuskan; “Mengerahkan badan keamanan untuk mengambil semua langkah yang diperlukan untuk menangkap mereka yang bertanggung jawab dan mencegah tindakan serupa terjadi lagi.”
Kabinet menyetujui penggunaan segala cara termasuk penggunaan penahanan administratif, yang berarti penahanan tanpa pengadilan, kata pernyataan itu, menambahkan bahwa penggunaan penahanan administratif telah disetujui oleh Jaksa Agung, Yehuda Weinstein.
Kabinet keamanan akan berusaha untuk memajukan undang-undang yang akan melawan aksi terorisme dari ekstremis Yahudi dan membentuk komite menteri yang dipimpin oleh Menteri Pertahanan Moshe Yaalon dalam rangka mencegah terjadinya serangan seperti itu di masa depan.
Sebelum Pukul 04:00 Jumat, (31/7/2015), dua pria bertopeng mencapai dua rumah di Desa Duma di Palestina. Mereka memecahkan jendela dan melemparkan bom molotov ke dalam rumah. Penduduk desa mengatakan pelaku pembakaran adalah pemukim Yahudi.
Dua rumah terbakar, satu bangunan kosong pada saat itu, tapi yang kedua memiliki keluarga di dalam, dan api menyebar, menewaskan seorang balita Ali Dawabsha. Kakaknya berusia empat tahun dan kedua orang tuanya terluka. Ibu bayi mengalami luka bakar 70 persen.
Para pejabat Israel dari semua garis keras mengutuk insiden itu. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan langsung setelah serangan yang ia “terkejut atas tindakan tercela dan mengerikan ini. Ini adalah tindakan terorisme dalam segala hal.”
Seperti dilaporkan Xinhua, ribuan orang bergabung dengan para pemimpin politik dan Presiden Reuven Rivlin di Tel Aviv, Yerusalem dan Haifa, Sabtu malam (1/8/2015) mengutuk kekerasan di masyarakat Israel, termasuk serangan di Desa Duma, serta serangan penikaman parade LGBT di Yerusalem Kamis (30/7/2015).