Menyantuni Anak Yatim, Amal yang Tak Terputus

Risty Tagor dan Ang Sharly menemani anak yatim yang hendak membeli sandal pada Program Muliakan Anak Yatim kolaborasi Dompet Dhuafa dan Supermal Karawaci, Rabu (5/3/2025)/ foto: dompet dhuafa

JAKARTA, KBKNews.id – Dalam ajaran Islam, menyantuni anak yatim memiliki nilai yang sangat mulia. Allah SWT memerintahkan umat-Nya untuk memerhatikan, melindungi, dan menyayangi anak yatim, serta menjanjikan pahala besar bagi siapa pun yang melaksanakannya.

Salah satu keutamaannya adalah dijauhkan dari siksa akhirat. Rasulullah SAW menegaskan bahwa memperlakukan anak yatim dengan penuh kasih sayang akan menyelamatkan seseorang dari azab Allah SWT.

Lebih dari itu, orang yang peduli dan membantu kebutuhan anak yatim, baik secara emosional maupun materi, dijanjikan surga dan kedekatan dengan Rasulullah SAW di akhirat.

Perbuatan mulia ini juga mencerminkan keimanan dan kepatuhan seorang muslim kepada perintah Allah SWT. Bahkan, Allah menjanjikan pertolongan-Nya bagi mereka yang membantu anak yatim, baik di dunia maupun di akhirat.

Lalu, apa saja keutamaan dari menyantuni anak yatim? Berikut penjelasannya:

1. Dekat dengan Rasulullah SAW di Surga

Orang yang menyantuni anak yatim akan berada di surga bersama Rasulullah SAW. Dalam sabdanya, beliau mengisyaratkan dengan jari telunjuk dan jari tengah yang berdampingan, menggambarkan betapa dekatnya mereka di surga.

“Aku dan orang yang memelihara anak yatim itu akan masuk surga seperti ini,” sambil mengisyaratkan dengan jari telunjuk dan jari tengah serta merenggangkannya sedikit. (HR Bukhari)

2. Jaminan Masuk Surga

Rasulullah SAW menyatakan bahwa siapa pun yang memelihara anak yatim dan memenuhi kebutuhan mereka, seperti memberi makan dan minum, akan masuk surga, selama tidak melakukan dosa besar yang tak diampuni.

“Orang-orang yang memelihara anak yatim di antara umat muslimin, memberikan mereka makan dan minum, pasti Allah memasukkannya ke dalam surga, kecuali ia melakukan dosa yang tidak bisa diampuni.” (HR Tirmidzi dari Ibnu Abbas)

3. Terhindar dari Azab di Hari Kiamat

Allah tidak akan menyiksa orang yang memperlakukan anak yatim dengan lemah lembut dan penuh kasih pada hari kiamat kelak. Rasulullah SAW menegaskan hal ini dalam salah satu sabdanya.

“Demi Yang Mengutusku dengan haq, Allah tidak akan menyiksa pada hari kiamat nanti orang yang menyayangi anak yatim, lemah lembut pembicaraan dengannya, serta menyayangi keyatiman serta kelemahannya.” (HR Thabrani dari Abu Hurairah)

4. Mendapatkan Pertolongan dari Allah SWT

Seseorang yang membantu anak yatim akan mendapatkan bantuan dari Allah dalam menghadapi kesulitan hidup. Hal ini selaras dengan janji Allah bahwa Dia akan menolong hamba-Nya selama hamba itu juga menolong sesama.

5. Melembutkan Hati dan Mempermudah Terkabulnya Doa

Menyentuh dan mengusap kepala anak yatim karena Allah bisa melunakkan hati seseorang dan mempercepat terkabulnya doa serta keinginan. Ini menunjukkan pentingnya kepedulian terhadap sesama.

“Diriwayatkan dari Umamah, sesungguhnya Nabi bersabda, Barangsiapa mengusap kepala anak yatim semata-mata karena Allah, maka setiap rambut yang ia usap memperoleh satu kebaikan.”

6. Amal yang Tak Terputus

Menolong anak yatim termasuk amal jariyah, yakni perbuatan baik yang pahalanya terus mengalir bahkan setelah seseorang meninggal dunia. Ini termasuk dalam amal yang tidak terputus seperti sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan doa anak saleh.

Rasulullah SAW bersabda: “Jika manusia mati atau terputus amalnya, kecuali tiga perkara: sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat serta anak saleh yang selalu mendoakannya.” (HR Muslim Abu Hurairah)

7. Terhindar dari Golongan Pendusta Agama

Allah menyebut bahwa orang yang menghardik anak yatim termasuk golongan pendusta agama, sebagaimana disebutkan dalam surah Al-Ma’un ayat 1-2.

“Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Maka itulah orang yang menghardik anak yatim.” (QS Al-Maun: 1-2)

Dengan menyantuni anak yatim, seorang muslim tidak hanya menjalankan perintah Allah dan Rasul-Nya, tetapi juga menyebarkan kasih sayang, solidaritas, dan nilai kemanusiaan dalam masyarakat. Kepedulian ini dapat menciptakan lingkungan sosial yang lebih harmonis, peduli, dan penuh berkah bagi semua kalangan.

Advertisement div class="td-visible-desktop">

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here