TANGSEL (KBK) – Banyak anggapan bahwa ibu yang menderita penyakit Tuberkulosis (TB) tidak boleh menyusui bayinya dengan alasan takut menular ke bayi tersebut. Ternyata anggapan tersebut tidak tepat, Ibu penderita TB harus tetap menyusui bayinya,
Hal itu dikatakan dr. Nahdlatul Ulami seusai menjadi narasumber pada Pelatihan Manajemen Asi dan Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA) di RSIA Buah Hati Pamulang Tangsel, baru-baru ini.
Dokter Nilam sapaan akrab dari dr. Nahdlatul Ulami menjelaskan, bahwa kuman TB atau yang disebut Micobacterium Tubercullosis tidak serta menular terhadap bayi melalui air susu. Penularan terjadi melalui percikan dahak yang keluar dari si penderita atau yang disebut dalam medis droplet.
“Sehingga dengan kondisi tersebut maka tidak ada alasan bagi Ibu penderita TB untuk tidak menyusui bayinya,” jelas dr. Nilam kepada KBK.
“Kuman Tb. itu tidak menular melalui ASI, namun dengan catatan ketika si ibu menyusui bayinya maka hendaklah ibu tersebut menggunakan masker, agar bayi tersebut tidak terhirup percikan dahak yang keluar dari si ibu yang menderita Tb. tersebut” terang dr. Nilam.
Selain itu, dr. Nilam menekankan bahwa bayi yang berada dalam lingkungan keluarga yang terdapat penderita TB, maka harus dilakukan terapi Profilaksis (pencegahan) dengan diberikan obat TB Primer yaitu Isoniazid (INH) yang merupakan obat yang dapat mengobati semua tipe Tuberkulosis.
Dokter Nilam juga mengungkapkan, agar para Ibu memberikan ASI Ekslusif saat menyusui meskipun dalam kondisi menderita TB. “Tidak ada yang lebih baik dari ASI, selain dapat memenuhi semua kebutuhan asupan gizi bayi, dengan melakukan ASI, kita jua dapat menghemat pengeluaran,” tandasnya. – gm/mj