
SAMARINDA – Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama (Kemenag), Kamaruddin Amin, menyatakan bahwa Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-30 di Kalimantan Timur adalah kesempatan untuk memaksimalkan potensi filantropi Islam. Pada ajang dua tahunan ini, Kemenag akan meluncurkan Gerakan Indonesia Berwakaf.
“Kami ingin gelaran MTQ kali ini dampaknya benar-benar dirasakan oleh umat. Bukan hanya dari sisi spiritual, tetapi juga sosial dan ekonomi. Untuk itu, kami berencana mengajak masyarakat berwakaf dalam gelaran keagamaan besar ini,” ujarnya dalam Ekspose MTQ Nasional XXX Tahun 2024 di Samarinda, Selasa (30/7/2024).
Kamaruddin menjelaskan bahwa Indonesia memiliki potensi filantropi Islam yang besar, terutama dari zakat dan wakaf. Potensi zakat mencapai Rp400 triliun, sedangkan potensi wakaf uang mencapai Rp180 triliun setiap tahun. Namun, beberapa tantangan sering menjadi hambatan.
“Untuk itu, potensinya mesti terus dimaksimalkan agar dapat berkontribusi dalam mengentaskan kemiskinan yang merupakan tujuan utama pembangunan bangsa,” ujarnya.
Kewajiban untuk mengentaskan kemiskinan, lanjut Kamaruddin, adalah tanggung jawab setiap individu yang mampu. MTQ ini adalah momen untuk mengajak umat berwakaf sebagai sarana untuk berbuat lebih besar, berdampak, dan berkelanjutan.
“Melalui gelaran MTQ, kita semua berharap bisa mengajak masyarakat untuk lebih peduli dan memberi literasi kepada umat bahwa terdapat potensi besar di tengah-tengah kita. Melalui program Gerakan Indonesia Berwakaf, jika setiap orang berwakaf Rp10.000 setiap tahun, nilainya bisa mencapai triliunan rupiah,” katanya.
Selain itu, Kamaruddin juga menyebut bahwa MTQ telah menjadi salah satu instrumen utama dalam menanamkan kecintaan umat Islam Indonesia terhadap Al-Qur’an. Al-Qur’an, yang kaya akan nilai-nilai bagi dinamika sosial dan peradaban manusia, menjadi fondasi bagi masyarakat Indonesia dalam merawat keragaman.
“MTQ mendapat dukungan luar biasa dari pemerintah daerah di seluruh Indonesia. Kegiatan ini tidak hanya mencerminkan kecintaan terhadap Al-Qur’an, tetapi juga menjadi ajang untuk melihat antusiasme masyarakat yang tinggi dalam menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Al-Qur’an,” tuturnya.