BANTEN – Nenek Saki (70 Tahun) adalah sosok wanita dan ibu yang tangguh, di usia senja ia masih harus mengurus anaknya Sakam (48 Tahun) yang mengalami kebutaan sejak kecil.
Mereka tinggal di sebuah gubuk yang sudah tidak layak huni di Kampung Surung Sungut, RT14 RW03, Desa Cibungur, Kec. Sukaresmi, Kab. Pandeglang, Banten.
Dengan sisa tenaga yang dimiliki, Ibu Saki terus bekerja keras sekedar untuk makan, ia membuat sapu lidi dari lidi daun kelapa kemudian ia jual kepada orang sekitar.
Meski memiliki banyak keterbatasan, ia masih suka membantu tetangga yang membutuhkan pertolongan, sikap inilah yang mendorong masyarakat tak segan membantu mereka jika kekurangan makanan.
Namun nasib buruk menimpa ibu dua orang anak ini setahun lalu, rumahnya ambruk disapu angin pada musim hujan, musibah ini hanya menyisakan pondasi rumah. Karena sudah tidak punya rumah, ia pindah ke rumah anak keduanya, Tawil. Namun kondisi rumah Tawil juga memprihatinkan. Rumah itu tidak ada kamar apalagi ruang tamu, semua menjadi satu antara dapur, tempat tidur, dan tempat ternak.
Tokoh Cibungur Ahmad Yani, yang bersama LPM menyaksikan rumah itu ikut prihatin. “Ibu Saki ini kehidupanya sangat memperihatinkan sudah tua dan harus mengurus anaknya yang tuna netra,” ungkap Ahmad Yani.
Dengan kondisinya, Ibu Saki hanya bisa pasrah dan tiada berhenti berdoa, “Mudah-mudahan Gusti Allah ngebantu Ema,” doanya lirihnya sambil tangan tua keriput ini mengambil kayu bakar untuk dijadikan bahan bakar masak.- Mustaki/LPM