Ngeri! Studi Ungkap yang akan Terjadi jika Perang Israel Terus Berlanjut

0
263
Suasana pemakaman warga Palestina, termasuk mereka yang tewas dalam serangan dan tembakan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, Selasa (30/1/2024). (Foto: ANTARA FOTO/REUTERS/Mohammed Salem)

WASHINGTON – Studi gabungan antara Amerika Serikat dan Inggris mengungkapkan apa yang akan terjadi jika eskalasi perang Israel di Jalur Gaza terus meningkat.

Proyek “Krisis di Gaza: Perkiraan Dampak Kesehatan Berbasis Skenario” melibatkan London School of Hygiene & Tropical Medicine dan Pusat Kesehatan Kemanusiaan Universitas Johns Hopkins.

Studi yang dirilis pada Senin (19/2/2024) itu melibatkan tiga skenario, termasuk kemungkinan terburuk akibat eskalasi permusuhan di Gaza.

Pada skenario terburuk, diperkirakan 85.750 warga Palestina dapat meninggal dalam enam bulan ke depan akibat trauma fisik dan penyakit.

Angka tersebut melampaui hampir 30.000 kematian yang telah tercatat sejak awal perang pada Oktober tahun lalu.

Berdasarkan data empat bulan terakhir, cedera dan penyakit memiliki potensi merenggut nyawa 66.720 warga Palestina dalam setengah tahun mendatang.

Meskipun pada skenario terbaik dengan gencatan senjata, sekitar 11.580 warga Palestina masih berisiko kehilangan nyawa, dengan kurang dari 50 persen kemungkinan disebabkan oleh epidemi.

“Proyeksi kami mengindikasikan bahkan dalam skenario gencatan senjata terbaik sekalipun, ribuan kematian bakal terus terjadi, terutama karena waktu yang dibutuhkan untuk memperbaiki air, sanitasi, dan kondisi pengungsian,” menurut laporan para penulis studi tersebut, dilansir dari Anadolu.

Para penulis studi menyatakan bahwa bahkan dalam skenario gencatan senjata, ribuan kematian tetap dapat terjadi, terutama karena waktu yang diperlukan untuk memperbaiki kondisi air, sanitasi, dan pengungsian.

Mereka juga menekankan perlunya waktu untuk memperbaiki gizi masyarakat dan memulihkan layanan kesehatan di Gaza.

Proyek studi ini direncanakan akan memperbarui temuannya secara berkala hingga Mei, seiring perkembangan situasi di lapangan.

Temuan ini muncul di tengah pernyataan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang mengancam akan melancarkan perang ke Kota Rafah di Gaza selatan, di mana hampir satu setengah juta orang mengungsi.

Netanyahu juga berjanji untuk melancarkan serangan darat pada awal Ramadan jika lebih dari 130 sandera yang ditahan oleh kelompok perlawanan Hamas tidak dibebaskan.

Advertisement div class="td-visible-desktop">

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here