OKI Puji Indonesia Terkait Penanganan Krisis Rohingya

0
141
Menlu Retno Marsudi berbincang dengan Suu Kyi usai pertemuan membahas nasib Rohingya bersama Menlu dari negara-negara se ASEAN/ Reuters

JAKARTA – Negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI) memuji langkah-langkah konstruktif dan pendekatan insklusif Pemerintah Indonesia dalam upaya penyelesaian krisis Rohingya di Negara Bagian Rakhine, Myanmar.
Negara-negara OKI juga memuji Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang berbicara langsung dengan pemimpin de facto Myanmar Aung San Suu Kyi untuk membahas penyelesaian krisis Rohingya.

Pujian itu disampaikan para perwakilan negara-negara OKI yang menggelar pertemuan di New York, Amerika Serikat (AS)  29 Desember lalu.

“Perwakilan negara-negara OKI di New York telah sampaikan apresiasi tinggi mereka atas langkah-langkah konstruktif yang telah dan akan diambil Indonesia,” demikian keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri , Jumat (30/12/2016) seperti diberitakan SINDO.

Selain pertemuannya dengan Suu Kyi dipuji, Menlu Retno juga diapresiasi negara-negara OKI karena melakukan kunjungan ke Bangladesh dalam rangka membantu untuk membangun kepercayaan dan memperkuat constructive engagement dengan Pemerintah Myanmar.

Menlu perempuan pertama Indonesia ini juga disebut memegang peranan kunci atas terselenggarakannya  ASEAN Foreign Ministers Retreat, di mana terjadi diskusi dengan ASSK pada tanggal 19 Desember 2016 di Yangon.

“Apresiasi juga diberikan atas bantuan kemanusiaan Indonesia selama ini ke Negara Bagian Rakhine, khususnya kepada kelompok minoritas Muslim, termasuk bantuan kemanusiaan terakhir yang dilepas oleh Presiden RI (Joko Widodo),” lanjut keterangan Kemenlu.

Bantuan kemanusiaan untuk komunitas Rohingya sebanyak 10 kontainer dilepas Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada tanggal 29 Desember 2016. Indonesia sebelumnya juga membantu dalam proses pembangunan sejumlah Rumah Sakit dan Sekolah di wilayah tersebut.

“Perwakilan negara-negara OKI menyambut baik tawaran Pemerintah RI untuk menjadi jembatan (bridging role) bagi komunikasi konstruktif OKI dengan Pemerintah Myanmar,” imbuh keterangan Kemenlu.

Advertisement div class="td-visible-desktop">