 terpilih sebagai PM baru Thailand menggantikan PM Sreettha Tavisin yang dianggap melanggar kode etik oleh MK){kind=link}
PAETONGTARN Shinawatra resmi terpilih menjadi Perdana Menteri Thailand yang baru, menggantikan Srettha Thavisin yang dipecat Mahkamah Konstitusi (MK) gegara dinilai melakukan pelanggaran kode etik.
Paetongtarn yang juga puteri mantan PM Thaksin Shinawatra, menurut Reuters, mendapatkan dukungan mayoritas dari parlemen dalam pemungutan suara pada Jumat (16/8), meraup 319 suara atau sekitar dua pertiga suara parlemen.
Partai ayahnya, Pheu Thai sudah mengusung sebagai calon pengganti Srettha dalam konsolidasi partai yang digelar, Kamis (15/8).
Terpilihnya Paetongtarn yang menjadi PM termuda di negeri Gajah Putih itu (37 tahun) memicu dugaan bahwa ia bakal menjadi bayang-bayang atau ‘boneka’ sang ayah.
MK Thailand sendiri, Rabu (14/8) memecat PM Srettha Thavisin gegara pelanggaran kode etik sebagai buntut penunjukan mantan napi kasus korupsi, Pichit Chuenban yang pernah dibui enam bulan pada 2008 sebagai Menteri Kantor Sekretariat PM dalam reshuffle pada April lalu.
PM Srettha Thavisin diberhentikan pada Rabu, 14 Agustus 2024 oleh MK karena pelanggaran etika, sementara proses pemilihan penggantinya langsung dimulai melalui voting di parlemen.
Keputusan Srettha mengangkat mantan pengacara yang pernah dipenjara 16 tahun lalu itu menjadi alasan pencopotannya, memicu ketidakpastian politik di negara tersebut.
Kandidat PM Thailand membutuhkan dukungan dari lebih separuh dari total 493 anggota parlemen, atau setidaknya 247 suara, dan tidak tercapai, pemungutan suara diulang dengan peluang mengajukan calon lain.
Koalisi pemerintahan yang saat ini terdiri dari 11 partai memiliki 314 kursi di majelis rendah. Setelah terpilih, perdana menteri baru harus membentuk kabinet dan menyampaikan kebijakan pemerintahnya ke parlemen sebelum mulai bertugas.
Dengan terpilihnya Paetongtarn Shinawatra, putri Thaksin Shinawatra itu menjadi perdana menteri ketiga dari keluarga Shinawatra setelah Thaksin dan Yingluck Shinawatra.
Ayah Paetpntarn, Thaksin Shinawatra yang menjadi PM Thailand antara 2001 – 2006 dikudeta oleh militer saat sedang mengikuti Sidang Umum PBB di new York, AS pada 19 September 2006.
Tradisi politik di Negeri Gajah Putih membuat jabatan kepala pemerintahan bagai duduk di kursi panas termasuk dari ancaman kudeta militer di mana sejak Revolusi Siam 1932 yang mengakhiri rezim monarki, sudah terjadi 11 kali kudeta.
Pelajaran bagi Indonesia, menteri-menteri atau anggota DPR mantan napi terutama yang terlibat kasus korupsi jangan diangkat karena jika hal itu dilakukan sangat melukai hati rakyat. (Reuters/ns)
