spot_img

Pamer Perut Demi Perut

KEBUTUHAN perut itu sangat mendasar bagi manusia hidup. Begitu juga soal yang di bawah perut, juga sama pentingnya. Tapi kelakuan DJ (disk jockey) Dinar Candy (28) yang protes perpanjangan PPMK dengan cara pamer perut di jalan raya, sama saja membangkitkan kebutuhan di bawah perut kaum lelaki. Maka wajar saja polisi segera memeriksanya dan menjadikannya sebagai tersangka. Sebab kalau dibiarkan, jalan-jalan di depan umum hanya pakai BH dan celdam –disebut bikini– bisa mengganggu ketertiban umum. Untung saja tak dikenai pajak tontonan oleh Pemda.

DJ adalah profesi baru dalam dunia permusikan. Awalnya DJ hanyalah operator di radio, tugasnya mendampingi penyiar untuk menyiapkan lagu-lagu yang hendak diputar sesuai permintaan penyiar. Sesuai dengan perkembangan jaman, di mana lagu-lagu banyak di putar di klub-klub malam termasuk karaoke, kini DJ adalah orang yang sangat piawai dan mahir dalam memilih serta memutar rekaman musik. Untuk menghibur audiens dan pendengar radio, seorang DJ akan meracik, memodifikasi, serta memutar lagu-lagu yang disusun sedemikian rupa sehingga musik tersebut terus mengalir dan membuat orang yang mendengarnya terhibur.

Nah, Dinar Candy punya keahlian seperti itu. Penghasilanya bisa sampai ratusan juta dalam sebulan. Tapi semenjak klub-klub malam ditutup selama pandemi Corona, pedaringan (baca: penghasilan) para DJ jadi terganggu, termasuk dirinya. Lama-lama tabungan bisa habis, sampai-sampai Dinar Candy harus melelang celdamnya dan ternyata laku sampai Rp 50 juta.

Para artis dan selebritis banyak bernasib seperti dirinya. Namun demikian Dinar percaya bahwa Corona itu memang ada. Beda dengan Jerinx SID pemusik dari Bali, karena pedaringannya juga terganggu, dia menafikan adanya Covid-18. Sampai-sampai berani menghina IDI dan  akhirnya dia harus masuk penjara juga meski tidak lama.

Sedangkan Dinar Candy terpaksa setuju dengan kebijakan PPKM Darurat atau PPKM level 3 dan 4. Tapi ketika PPKM tersebut diperpanjang melulu macam SIM, dia benar-benar menjadi gundah gulana. Karenanya dia ingin protes pada pemerintah. Mau demo macam BEM-UI dan HMI, dia tak punya massa. Maka otak liarnya pun berkembang. Agar protesnya diperhatikan Presiden Jokowi, demo itu harus lain dari yang lain, tapi spektakuler.

Dengan menebalkan muka dan siap konsekuensi dibully warga net, maka pada awal Agustus lalu dia nampak gidal-gidul hanya pakai celdam dan BH, mondar-mandir di Jl. Raya Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Dia sambil pegang poster yang berbunyi: Saya stress karena PPKM diperpanjang. Posternya sangat sederhana, sekedar tulisan  pakai spidol. Mungkin dia mau pasang baliho mewah macam punya Puan Maharani PDIP, tapi dananya sudah tak memungkinkan.

Tentu saja para pengendara mobil dan motor terperangah dibuatnya. Ibarat mobil, bodi Dinar Candy memang kaleng semua sih, cat mulus. Tapi wajahnya masih sangat standar, belum pakai sentral lock apa lagi spion e-miror. Pokoknya asal ngegelinding. Tapi karena tontonan yang jarang ada, sudah barang tentu mata kaum lelaki merasa sayang untuk melewatkan. Agar tak menjadi zina mata, ada yang menutup wajah dengan kedua tangannya, tapi jari jemari dibuat renggang…….

Untung saja Suku Dinas Pelayanan Pajak Pemkot Jakarta Selatan tak melihatnya, sehingga Dinar tak sampai dipaksa bayar pajak tontonan. Tapi karena ulah sang DJ-wati ini termasuk melanggar UU Pornografi, dia sempat diperiksa di Polres Jakarta Selatan dan dinyatakan sebagai tersangka. Dinar terancam penjara selama 10 tahun atau denda Rp 5 miliar. Ini kan sama saja memburu sapi hilang malah kandangnya ikut raib sekalian.

Deddy Corbuzier merasa lucu, karena aksi bikini Dinar kok sampai berurusan dengan polisi. Di pantai Kuta Bali, cewek Barat berbikini, bahkan berjemur sambel pamerkan payudaranya, tak diapa-apakan.  Tak hanya Deddy Corbuzier, Komnas Perempuan juga minta kasus Dinar Candy tak perlu diperpanjang.

Ya iyalah, karena pantai Kuta kan memang tempat khusus. Sedangkan di jalan raya kan banyak orang lalu lalang berkendaraan. Jika sampai terjadi tabrakan gara-gara gagal fokus melihat “buah semangka” sekanthet (dua biji) di pinggir jalan, mau menyalahkan siapa?

Banyak artis selebritis banting stir ketika Covid-19 juga berimbang ke tayangan TV. Deddy Corbuzier dan Raffi Ahmad alih profesi jadi Youtuber sukses. Duitnya di bank bisa satu kontener. Kenapa Dinar Candy tak melakukan itu. Ingat, bapak Anda seorang ustadz di kampungnya Bandung sana. Gara-gara kelakuan putrinya, ceramahnya bisa tak didengar orang. (Cantrik Metaram).

spot_img

Related Articles

spot_img

Latest Articles