Pangkalan PBB Diserang, Penjaga Perdamaian dan 22 Pejuang Tewas

AFRIKA – Seorang penjaga perdamaian tewas dan 11 lainnya terluka ketika satu pangkalan PBB diserang Selasa (3/4/2018) pagi di Republik Afrika Tengah, memicu pertempuran sengit yang juga menyebabkan 22 pejuang tewas.

Milisi melancarkan serangan fajar terhadap markas PBB sementara di Tagbara, dekat kota Bambari di selatan, yang memicu beberapa jam tembakan.

“Pasukan penjaga perdamaian menembak mundur dan setelah beberapa jam baku tembak, satu penjaga perdamaian tewas dan 11 lainnya terluka,” kata juru bicara PBB Stephane Dujarric. Prajurit itu berasal dari Mauritania.

Misi PBB MINUSCA mengatakan 22 pejuang anti-balaka tewas dan memperingatkan bahwa serangan itu dapat dianggap sebagai kejahatan perang.

Penjaga perdamaian PBB kemudian menemukan jenazah 21 warga sipil, termasuk empat wanita dan empat anak di Tagbara.

Dilansir AFP, MINUSCA mengatakan mayat-mayat itu ditemukan di dekat sebuah gereja, dan bahwa kematian itu disebabkan oleh insiden terpisah yang menggunakan “senjata tradisional,” yang menunjukkan penggunaan parang atau pisau.

Bala bantuan telah dikirim ke Tagbara, yang terletak 37 mil (60 kilometer) timur laut Bambari.

Pada hari Senin, pasukan pemelihara perdamaian PBB berhasil memenangkan pembebasan 23 orang, termasuk 13 wanita dan tiga anak yang ditahan oleh kelompok mantan pemberontak Seleka yang dikenal sebagai UPC di Tagbara.

Mantan tahanan itu diizinkan berlindung dengan selamat semalam di pangkalan di Tagbara, yang diserang pukul 5.00 pagi waktu setempat.

Misi PBB mengatakan penyelidikan akan dilakukan untuk “memastikan tidak ada ruang untuk kekebalan hukum” atas kejahatan tersebut.

PBB semakin khawatir dengan serangan terhadap pasukan penjaga perdamaian yang menewaskan 59 penjaga perdamaian tahun lalu, peningkatan tajam dari tahun sebelumnya.

Tahun lalu, 15 pasukan pemelihara perdamaian MINUSCA tewas dalam serangan.

Advertisement div class="td-visible-desktop">