Patriotisme Udaya Halim

0
99
Yudi Latif

Sang pelestari dan pelintas budaya itu bernama Udaya Halim. Lahir dan besar di pusat komunitas Tionghoa Benteng–pasar lama Tangerang–ia tak pernah lupa menjadikan leluhur sbg langit dan tempat berpijak sebagai bumi. Dengan itu, ia menjadi perajut penuh cinta antara langit dan bumi, bernama PERTIWI (Peranakan Tionghoa Warga Indonesia).

Pengalaman dan panggilan hidupnya menjadikan Udaya sosok multidimensi: pengusaha, pendidik, mantan konsultan imigrasi, konsultan restorasi bangunan bersejarah, pelestari dan penyerbuk antarbudaya penuh gairah, berdedikasi sepenuh hati.

Sosok Udaya sejajar dengan para pesohor dunia dengan kepeloporan serupa: Jacques Cœur di Perancis, Henry Cole di Inggris, John D. Rockefeller Jr. di AS, dan mirip I.M Pei–arsitek keturunan Tionghoa yang memadukan tradisi budaya Tionghoa dgn desain modern di AS.

Pada 2009, Udaya mengakuisisi bangunan bersejarah yang dibangun pada 1684 di Pasar Lama Tangerang. Setelah melalui proses restorasi selama dua tahun, bangunan tersebut diresmikan sbg Museum Benteng Heritage pada 2011. Museum ini bertujuan untuk melestarikan dan memperkenalkan budaya Tionghoa Benteng pada masyarakat luas.

Pada 2017, Udaya juga mengakuisi rumah bersejarah di Rembang, yang dibangun sekitar 1830-an, bekas kediaman Kapitan Tionghoa, Liem Tjay Sing, leluhur dari Bikkhu Pannavaro Mahathera.

Setelah melewati proses restorasi yg cermat sejak 2018, bangunan terbengkalai selama 200 tahun itu lantas menjadi Liem Heritage Museum. Diresmikan pada November 2023, Museum ini berfokus pada sejarah persaudaraan antara komunitas Tionghoa dan Jawa, beralas sejarah Perjuangan Tionghoa dan Jawa Melawan VOC, 1740-1743.

Setelah melewati penataan yang lebih sempurna dan penambahan koleksi yg lebih lengkap, pada Sabtu, 22 Februari 2025, dilakukan upacara ulang Peresmian dan Pembukaan Liem Heritage. Saya beruntung termasuk tamu yang diundang dan diberi kehormatan membubuhkan tanda tangan di prasasti peresmian.

Di sana, bisa kusaksikan sosok Udaya sebagai jembatan penghubung antarbudaya, antaragensi, antarwaktu. Seorang yang tak pernah melupakan asal-usul, namun tetap berbakti pada persada tanah air.

Advertisement div class="td-visible-desktop">

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here