TEPI BARAT – Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengatakan pada Minggu (23/2) bahwa tentaranya akan tetap berada di kamp-kamp pengungsi Palestina di Tepi Barat utara untuk mencegah penduduk Palestina kembali.
Tentara Israel mengerahkan tank-tank di Tepi Barat utara pada Minggu dini hari, pertama kalinya sejak tahun 2002 di tengah eskalasi militer di wilayah yang diduduki.
“Tentara Israel memperluas operasinya di Tepi Barat utara, dan mulai malam ini, mereka juga akan beroperasi di kota Qabatiya,” kata Katz dalam sebuah pernyataan.
Dia mengatakan 40.000 warga Palestina telah dievakuasi dari kamp-kamp pengungsi Jenin, Tulkarem, dan Nur Shams.
“Aktivitas UNRWA di kamp-kamp tersebut juga telah dihentikan,” katanya. “Saya menginstruksikan IDF (tentara) untuk mempersiapkan diri untuk tinggal lama di kamp-kamp yang telah dibersihkan, untuk tahun mendatang, dan tidak mengizinkan penduduk untuk kembali.”
Menurut kantor berita Palestina, Wafa, tentara Israel memberlakukan jam malam selama dua hari di Qabatiya. “Pasukan pendudukan memulai operasi militer di kota itu dan memberlakukan jam malam selama 48 jam sejak pagi ini,” kata Gubernur Jenin Kamal Abu al-Rub.
Wali Kota Qabatiya Ahmad Zakarneh mengatakan kepada Anadolu bahwa pasukan tentara mencegah siapa pun memasuki atau meninggalkan kota itu.
“Buldoser militer terus menghancurkan jalan-jalan dan infrastruktur saat pasukan tentara dikerahkan secara besar-besaran di seluruh lingkungan di tengah penggerebekan rumah-rumah dengan beberapa diubah menjadi barak militer,” katanya.
Tentara telah melakukan operasi militer di Tepi Barat utara sejak bulan lalu, menewaskan sedikitnya 60 orang dan membuat ribuan orang mengungsi.
Penggerebekan itu merupakan yang terbaru dalam eskalasi militer Israel yang sedang berlangsung di Tepi Barat di mana sedikitnya 923 warga Palestina telah tewas.
Mahkamah Internasional menyatakan pada Juli bahwa pendudukan Israel yang telah berlangsung lama wilayah Palestina adalah ilegal, menuntut evakuasi semua permukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.