Pembunuhan Lima Jurnalis di Gaza, Al Jazeera Desak Tindakan Internasional

Warga menaruh bunga mawar di atas sejumlah foto jurnalis peliput konflik Israel di Gaza, Palestina pada aksi damai di Solo, Jawa Tengah, Minggu (17/12/2023). (Foto: ANTARA/Maulana Surya/Spt)

JAKARTA, KBKNews.id – Jaringan Media Al Jazeera pada Senin mengecam keras pembunuhan lima anggotanya oleh militer Israel di Gaza. Dalam pernyataan resminya, Al Jazeera menyebut insiden tersebut sebagai “serangan terang-terangan dan sengaja yang ditujukan untuk membungkam kebebasan pers.”

Serangan ini, menurut Al Jazeera, terjadi di tengah dampak bencana dari operasi militer Israel yang terus berlangsung di Gaza, yang telah menimbulkan pembantaian terhadap warga sipil, kelaparan paksa, dan penghancuran komunitas secara menyeluruh.

Media tersebut menuntut agar pasukan dan pemerintah Israel bertanggung jawab atas tindakan “penargetan dan pembunuhan yang disengaja” terhadap jurnalisnya.

Al Jazeera menilai serangan terhadap korespondennya merupakan “upaya putus asa untuk membungkam pihak-pihak yang mengungkap rencana penangkapan dan pendudukan Gaza di masa depan.”

Mereka menyerukan kepada komunitas internasional serta seluruh organisasi terkait untuk mengambil langkah tegas menghentikan apa yang mereka sebut sebagai “genosida yang sedang berlangsung” dan mengakhiri aksi penyerangan terencana terhadap jurnalis.

Menurut keterangan Al Jazeera, pada Minggu (10/8/2025), tentara Israel menembakkan serangan ke tenda yang ditempati lima jurnalisnya di depan Rumah Sakit Al-Shifa, Gaza City, hingga menewaskan seluruhnya.

Sementara itu, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim salah satu korban memiliki keterkaitan dengan Hamas.

Advertisement

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here