IKN – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa potensi zakat di Indonesia diperkirakan mencapai Rp300 triliun. Ia menekankan pentingnya mengoptimalkan potensi tersebut demi kesejahteraan masyarakat.
“Dengan populasi 236 juta muslim, tentu potensi zakat yang kita miliki sangat besar. Kita perlu menggali dan mengelolanya dengan baik agar bisa berdampak luas,” ujarnya dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Baznas di Istana Negara, Ibu Kota Nusantara, Rabu (25/9/2024).
Jokowi juga menyoroti pentingnya pemberdayaan ekonomi umat melalui zakat, terutama untuk mendukung usaha mikro, kecil, perempuan, dan penyandang disabilitas.
Ia optimis bahwa Baznas dapat terus menjadi lembaga terpercaya dalam penyaluran zakat, infak, dan sedekah, serta memperkuat ekonomi umat di Indonesia.
“Program-program zakat harus benar-benar memberi manfaat nyata bagi masyarakat, mengurangi kemiskinan, dan mempersempit ketimpangan sosial yang ada,” katanya.
Terkait pengelolaan zakat, Kementerian Agama menegaskan komitmen mereka dalam mendukung tata kelola yang efektif dan transparan.
Waryono Abdul Ghafur, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, menjelaskan bahwa Kementerian Agama berperan penting dalam membina dan mengawasi Baznas dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) agar berfungsi secara optimal.
“Kementerian Agama bertanggung jawab memastikan tata kelola zakat yang baik, mulai dari pembentukan Baznas dan LAZ hingga pengawasan terhadap pendayagunaannya,” jelasnya.
Salah satu fokus dalam Rakornas ini adalah peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) amil zakat. Saat ini, hanya 12% dari 12.225 amil zakat yang tersebar di Baznas dan LAZ yang telah tersertifikasi sesuai Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).
Oleh karena itu, Kementerian Agama berkomitmen meningkatkan angka tersebut untuk menghadapi tantangan pengelolaan zakat yang semakin kompleks.
“Kualitas dan kuantitas amil zakat masih menjadi tantangan besar. Oleh karena itu, peningkatan SDM amil zakat menjadi prioritas kami,” pungkasnya.
Ia berharap pengelolaan zakat di Indonesia semakin kuat dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat, khususnya dalam mengurangi kemiskinan dan kesenjangan sosial.