PEKANBARU – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru
mendeteksi 140 titik api di delapan wilayah provinsi tersebut, Kamis
pagi.
“Kabupaten Pelalawan, Indragiri Hulu, dan Indragiri Hilir
penyumbang titik api terbanyak dengan total 120,” kata Kepala BMKG
Stasiun Pekanbaru Sugarin di Pekanbaru, Kamis (30/07/2015).
Ia merinci, titik api di Pelalawan sebanyak 40, Indragiri Hili 33, dan Indragiri Hulu 47 titik api. Sementara itu, 20 titik api lainnya tersebar di Siak dengan
sembilan titik, Bengkalis tiga, Dumai empat dan Kampar serta Kuantan
Singingi masing-masing dua titik api.
Sugarin juga mengatakan berdasarkan pantauan pada Kamis pagi BMKG
mendeteksi sebanyak 326 titik panas yang menyebar di tujuh provinsi
dengan Riau menjadi penyumbang terbanyak dengan total 186 titik panas.
Selanjutnya Sumatera Selatan dengan 42 titik panas, Jambi 51 titik
panas, Bengkulu enam titik panas, Lampung delapan titik panas, Sumatera
Utara tiga titik panas dan Sumatera Barat dengan dua titik panas.
Akibat peningkatan jumlah titik panas dan titik api di Riau dan
Sumatera mengakibatkan jarak pandang di Kota Pekanbaru pada Kamis pukul
07.00 WIB hanya berkisar 800 meter dan dipastikan kondisi udara dalam
keadaan tidak sehat.
“Berdasarkan info Alat Pemantau PM10, ISPU Stamet Pekanbaru dalam kategori tidak sehat,” jelasnya.