YERUSSALEM—Israel menginzinkan ribuan warga Palestina untuk beribadah di Masjid Al Aqsa. Namun izin ini hanya dibeirkan kepada perempuan dari segala usia, dan laki-laki di atas usia 40 tahun.
Polisi Israel mengatakan, sedikitnya 80.000 orang dari Yerusalem Timur, Israel dan Tepi Barat mendatangi Al Aqsa untuk salat Jumat pertama di pekan pertama Ramadhan.
Sementara itu, ada juga 500-an warga Palestina dari Jalur Gaza yang mendapat izin langka ini. Demikian dilaporkan Al Jazeera, yang dikutip KBK, Sabtu (20/6/2015).
Pejabat Israel mengatakan, kelonggaran izin ini diberikan selama bulan Ramadhan, meski ketegangan antara Israel-Palestina masih kerap terjadi, dan pembicaraan damai belum mencapai titik temu.
Kebebasan bergerak warga Palestina adalah hak yang dijamin oleh hukum internasional, tetapi hak itu terus dibatasi oleh Israel. Oleh karenanya, banyak orang Palestina yang skeptis dengan keputusan Israel ini.
Pelonggaran Israel ini ditanggapi pengamat sebagai upaya “merebut hati” warga Palestina. Menurutnya, sesekali Israel perlu meredakan ketegangan yang terjadi demi keuntungan yang akan diraihnya.
“Israel sangat berkepentingan dalam mengubah status quo pendudukan, penjajahan ini paling menguntungkan dalam sejarah manusia,”ujar Mazen Qumsieh, profesor di Universitas Bir Zeit di Ramallah mengatakan kepada Al Jazeera.
“Miliaran dolar dari kami dihabiskan untuk produk-produk Israel karena kita adalah pasar mereka.”