spot_img

Satu milyar penduduk India ikut Pemilu

HAMPIR satu milyar penduduk India termasuk sekitar 140 juta pemilih pemula berusia 18 sampai 22 tahun, Jumat (19/4) sampai 1 Juni menyambangi TPS-TPS di seluruh penjuru negeri secara bertahap untuk memilih pemimpin baru negeri itu.

Di ajang pemilu dengan peserta terbanyak di dunia itu PM petahana Narendra Modi yang memimpin Partai Bharatiya Janata (BJP) akan bertarung melawan aliansi terdiri dari 24 partai oposisi yang mencoba keberutungan kali ini.

Setelah digelar secara bertahap di 21 negara bagian India dengan  total penduduk 1,4 milyar jiwa, pemungutan suara yang berlangsung enam pekan, ditutup  1 Juni, sementara penghitungan suara dijawalkan pada 4 Juni.

Pemilu diselenggarakan untuk memilih 543 anggota parlemen di mana parpol pemenang dimungkinkan untuk membentuk koalisi pemerintahan yang selanjutnya akan menetapkan perdana Menteri.

Modi memenangi pemilu sejak 2014 atau sudah memerintah dalam dua periode di mana dalam tahun-tahun terakhir ini kepemimpinannya menuai sejumlah kritik dari dalam dan luar negeri terutama terkait aksi-aksi kekerasan terhadap kelompok minoritas.

Salah satunya, kebijakan diskriminasi terkait UU Kewarganegaraan yang secara eksplisit memuat pasal bagi imigran dari Pakistan dan Bangladesh yang berpeluang menjadi warga negara India sepanjang mereka melepaskan agamanya (Islam).

Namun sejauh ini, kebijakan diskrimitif Modi yang menyebabkan kematian puluhan pengunjukrasa, agaknya masih bisa ditutupi dengan keberhasilan pemeritah di bidang pembangunan ekonomi.

Menurut lapran Bank Dunia per Desember 2023, dengan peningkatan produk dometrik bruto sebesar 8,4 persen, India berhasil menyalip Inggeris sebagai negara dengan ekonomi terbesar kelima di dunia,

Namun dengan penduduk terbesar di dunia saat ini, India juga bergelut dengan tingginya angka pengangguran yang mencapai sekitar 33 juta atau lebih dari tujuh persen penduduknya.

Modi juga tidak popular di kalangan petani, karena di tengah himpitan ekonomi akibat pandemi Covid-19, pemerintah Modi menerbitkan kebijakan pasar bebas termasuk produk pertanian sehingga makin memiskinkan petani.

Kelompok oposisi pimpinan Rahul Gandi yang tergabung dalam Aliansi Inklusif Pembangunan Nasional India (INDIA) diharapkan akan bertarung melawan Modi bersama BJP yang dituding mengapitalisasi isu agama (Hindu) dalam kampanye.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

spot_img

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here


spot_img

Latest Articles