Selamat Hari Ibu, Bu Syamsinar!

PADANG —Sedari subuh, Syamsinar (52) telah sibuk berkutat dengan tepung terigu, pisang, ubi, dan berbagai bumbu agar ia bisa menyajikan gorengan renyah dan enak untuk disuguhi kepada pelanggan.

Semenjak tahun 1991, keseharian tersebut tak pernah berubah. Baginya, menjual gorengan menjadi satu-satunya sandaran nyaman penopang biaya kebutuhan sehari-hari.

Tepat pukul 07.00 pagi, beliau turun dari rumah. Beragam gorengan siap dipasarkan. Mulai dari Goreng Pisang, Bakwan, Sala, dan Ubi, ia titipkan dari warung ke warung sekitar rumah di Jl. Kampung Jao Dalam No. 21. Sisanya ia jajakan berkeliling sejauh yang ia mampu hingga siang menjelang.

Bukannya Sang Suami, M. yunus (49) tak bersedia menafkahi. Namun apadaya stroke menyerang sistem kekebalan tubuh beliau sehingga ia tak mampu melakukan aktivitas apa-apa lagi.

Sementara ada lima anak yang mesti ia jamin kelangsungan hidupnya. Dan dua diantaranya juga mengalami gangguan kesehatan. Si sulung Yudi Gusridah (26) menderita usus buntu sudah dua bulan sehingga tak bisa meneruskan pekerjaannya jualan di Pasar Ateh, Bukittinggi. Dan anak kedua, Nofri Rezki (24) menderita tekanan darah rendah dan penyakit jantung.

Ibu Syamsinar sendiri bukan tanpa keluhan apa-apa di tubuhnya. Ia sendiri menderita penyakit perapuhan tulang.

“Sebenarnya sakit setiap kali dibawa berjalan, tapi ya mau bagaimana, ada tanggungan yang mesti saya tunaikan,” tutur Bu Syamsinar seraya mengelap matanya yang basah.

Ia berharap anak-anaknya memiliki masa depan yang lebih baik darinya. Oleh karenanya, meski ekonomi sulit ia tak rela jika tiga anak lainnya putus sekolah.

“Berkali-kali SPP mereka menunggak, namun saya senang karena Dompet Dhuafa Singgalang selalu siap sedia membuka tangan membantu biaya pendidikan anak saya,” imbuh beliau berbinar.

Di hari ibu yang jatuh pada tanggal 22 Desember 2016 ini, sosok Bu Syamsinar seakan menyentak keras kita tentang arti cinta kasih dan perjuangan seorang ibu demi keluarganya. Meski harus mengorbankan diri, mempertaruhkan kesehatan, dan harga diri, namun bagi seorang ibu sejati, keluarga adalah sesuatu yang utama. Selamat Hari Ibu, Bu Syamsinar. (nisa)