WARGA Jakarta dan sekitarya perlu mewaspadai keberadaan sesar aktif atau Patahan Baribis yang membentang dari timur ke barat P Jawa yang sewaktu-waktu memicu gempa bumi.
Sesar Baribis yang aktif di wilayah Jawa Barat, kata Direktur Pusat Gempa Bumi dan Tsuami BMKG Daryono (12/12) , bentangannya terdiri dari sejumlah segmen seperti Sungai Cipanas dan Ciremai, Jkara bagian selatan dan Bekasi-Purwakarta di sisi timur.
Ia mengingatkan perluya mitigasi atau membangun kesiapan menghadapi gempa di wilayah Jakarta dan sekitarnya, sebab Sesar Baribis yang membentang di selatan Jakarta berpotensi memicu aktivitas gempa.
Peringatan itu disampaikan oleh Daryono dalam peluncuran buku “Sesar Baribis Naga Raksasa yang Tertidur” yang menyebutkan, ancaman gempa di daratan bersumber dari Sesar Baraibis berpotensi memicu gempa hebat seperti terjadi di wilayah Jakarta pada 1780 dan 1874.
Jika gempa terjadi saat ini di mana penduduk Jakarta sudah mencapai epuluh juta orang dibandingkan sekitar 50.000-an saat itu tentu dampaknya bisa sangat dahsyat.
Selain megantisipasi potensi gempa akibat Sesar Baribis, menurut Daryono, kesiapan juga dituntut menghadapi potensi gempa megathrust yang juga bisa mengancam wilayah Jakarta.
Peringatan tentang ancaman Sesar Baribis juga pernah dilontarkan oleh Guru Besar Fakultas Tehnik Pertambangan dan Perminyakan ITB Sri Widiantoro da tim Scientific Reports-Nature pada Juni 2022.
Hasil penelitian itu menunjukkan bahwa Sesar Baribis, jalur patahan di wilayah selatan Jakarta aktif dan menyimpan ancaman besar.
Sementara Ketua Subkelompok Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta Basuki Rakhmat menyataan, pihaknya pernah melakukan sosialisasi dari pintu ke pintu untuk membangun kesadaran warga terkait isu bencana.
Mencuatnya isu gempa megathrust dan Sesar Baribis, membuat banyak masyrakat yang mulai menyadari potensi ancaman gempa bumi.
“Diperlukan momen untuk memicu agar masyarakat sadar adanya ancaman gma, “ ujara Basuki yag menyebutkan, pihaknya pernah melakukan sosialissi Bgi 10 ampai 20a warga setiap hari.
Gempa bumi tidak bia dipastikan kapan akan tiba, tetapi dengan kesiapan yang dilakukan jauh-jauh hari, risiko dan jumlah korban diharapkan bisa ditekan.