TERNATE – Siswa MAN 2 Kota Malang memamerkan hasil penelitian mereka mengenai buah Loa, yang ditemukan memiliki potensi sebagai penurun tekanan darah tinggi, dalam acara Expo Myres 2024 di Ternate, Maluku Utara.
Gaea Alexa Sulthana, salah satu peneliti, menjelaskan bahwa ekstrak buah Loa berfungsi sebagai inhibitor Angiotensin-Converting Enzyme (ACE), yang dapat menghambat pembentukan hormon penyebab penyempitan pembuluh darah dan peningkatan tekanan darah.
“Ini membuat jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh,” ujar siswi kelas XI MIPA 8 ini.
Penelitian tersebut mengungkap bahwa buah Loa, yang banyak tumbuh di kawasan Petirtaan Watugede, Kabupaten Malang, mengandung senyawa antioksidan seperti triterpenoid, fenolik, flavonoid, alkaloid, tannin, dan saponin. Senyawa-senyawa ini dapat menangkal radikal bebas yang menjadi penyebab utama hipertensi.
Selama riset satu bulan, Gaea dan rekannya, Bylqhiz Ghanisah Bustomi, menggunakan teknik molecular docking untuk memprediksi interaksi antara molekul, guna mendesain obat.
“Mekanisme ACE Inhibitor sudah lama dikenal dalam ilmu medik. Enzim yang dihasilkan dalam mekanisme ACE Inhibitor ini dapat pula membantu mencegah atau mengatasi kerusakan ginjal dengan cara mengurangi tekanan di pembuluh darah ginjal,” kata Gaea Alexa Sulthana (16), didampingi Bylqhiz Ghanisah Bustomi (16).
Penelitian ini berawal dari buah Loa yang sebelumnya terbuang percuma, dan kini diketahui mengandung 12 senyawa yang efektif melawan pengapuran pembuluh darah.
“Kemudian kita coba teliti kandungannya serta manfaat yang dapat dipakai dari sifat kimiawi buah ini,” katanya.
Hasil lab menunjukkan bahwa ekstrak metanol buah Loa memiliki kemampuan kuat dalam menangkal radikal bebas.
Meski penelitian ini baru dalam tahap konsep dan belum dikembangkan menjadi obat siap pakai, temuan ini telah terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM RI.
Guru pembimbing, Wila Azaria, mengatakan bahwa untuk menjadi obat yang dapat dikonsumsi, masih diperlukan beberapa proses lanjutan, termasuk penambahan pelarut, pengujian High Performance Liquid Chromatography (HPLC), serta uji coba pada organisme hidup (uji in vivo).