Studi: Pengemudi Taksi dan Ambulans Miliki Risiko Alzheimer Lebih Rendah

0
95
Ilustrasi Demensia, Alzheimer. (Foto: SHUTTERSTOCK/fizkes)

JAKARTA – Studi baru mengungkapkan bahwa beberapa jenis pekerjaan mungkin terkait dengan risiko kematian akibat Alzheimer yang lebih rendah, penyakit yang menyerang daya ingat.

Menurut hasil penelitian yang dikutip oleh Medical Daily pada Rabu (18/12/2024), pekerjaan yang melibatkan navigasi terus-menerus, seperti pengemudi taksi dan ambulans, memiliki risiko lebih rendah terhadap kematian akibat Alzheimer.

Studi yang dipublikasikan di BMJ ini menganalisis hampir sembilan juta orang dalam 443 profesi yang meninggal antara tahun 2020 dan 2022.

Dari jumlah tersebut, sekitar 3,88 persen atau 348.000 orang meninggal akibat Alzheimer. Namun, hanya 1,03 persen pengemudi taksi dan 0,74 persen pengemudi ambulans yang tercatat meninggal karena penyakit ini.

Para peneliti menyebutkan bahwa pekerjaan seperti mengemudi memerlukan kemampuan berpikir spasial dan navigasi secara real-time, yang dapat memengaruhi otak, terutama area hipokampus. Hal ini diyakini membantu mengurangi risiko Alzheimer.

Meski demikian, studi ini bersifat observasional, sehingga para peneliti tidak dapat menyimpulkan hubungan sebab-akibat langsung antara pekerjaan tertentu dengan penurunan risiko Alzheimer.

Kami melihat temuan ini bukan sebagai sesuatu yang konklusif, tetapi sebagai pembangkit hipotesis,” ujar para peneliti.

Penelitian tambahan diperlukan untuk mengetahui apakah aktivitas kognitif dalam pekerjaan tertentu dapat benar-benar menurunkan risiko Alzheimer atau memberikan efek perlindungan terhadap otak.

Prof. Tara Spires-Jones, Direktur Centre for Discovery Brain Sciences di Universitas Edinburgh sekaligus Presiden British Neuroscience Association, mengatakan bahwa studi ini menambah bukti bahwa ketahanan otak dapat membantu mengurangi risiko Alzheimer.

Namun, ia mengingatkan bahwa data dalam studi ini tidak cukup untuk menarik kesimpulan pasti.

“Ada kemungkinan orang-orang yang berisiko lebih tinggi terkena alzheimer tidak memilih pekerjaan mengemudi yang membutuhkan banyak memori, yang disebut ‘bias seleksi’,” katanya.

Selain itu, usia rata-rata kematian pengemudi taksi dan ambulans berada di rentang 64-67 tahun, lebih muda dibandingkan usia rata-rata kematian pekerja lainnya, yaitu 74 tahun.

Advertisement div class="td-visible-desktop">

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here