SINDH– Korban terus berjatuhan karena tingginya suhu panas di Pakistan. Di Provinsi Sindh Pakistan, dikonfirmasi sudah 224 orang tewas.
Sekretaris Kesehatan Provinsi Sindh Saeed Mangnejo mengatakan, sebagian besar kematian diakibatkan suhu setinggi 45C (113F).
Banyak dari korban adalah orang-orang tua yang telah menderita demam, dehidrasi dan masalah lambung.
“Ratusan pasien yang menderita efek dari gelombang panas sedang dirawat di rumah sakit pemerintah,” kata Saeed Mangnejo.
Media lokal melaporkan, lebih dari 150 mayat telah dikirim ke Kamar Mayat Edhi di Sohrab Goth, Sabtu (20/6/2015). Kamar mayat ini biasanya hanya menerima sekitar 20 mayat sehari.
Kondisi gelombang panas ini bertambah runyam dengan padamnya listrik. Pembangkit Listrik kawasan tersebut tidak sanggup memenuhi permintaan listrik yang tinggi untuk kebutuhan pendingin dan kipas karena cuaca ekstrim.
Seperti dilaporkan BBC, keadaan yang buruk tanpa listrik memancing kemarahan rakyat. Mereka turun ke jalan, melakukan protes dan marah secara sporadis. Mereka menyalahkan pemerintah yang tidak mampu menghindari kematian rakyatnya.