JAMBI – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jambi mencatat bahwa dalam dua minggu terakhir, suhu panas di wilayah tersebut mencapai 33 derajat Celsius.
Kepala BMKG Jambi, Ibnu Sulistyono, mengatakan bahwa perkembangan gelombang panas telah terjadi sejak satu minggu lalu di sebagian besar negara di Asia Selatan.
“Beberapa pekan terakhir ini masyarakat Jambi merasakan suhu panas yang tidak biasa, karena mencapai 33 derajat Celcius,” kata Kepala BMKG Jambi Ibnu Sulistyono di Jambi Jumat, (28/4/2023).
Ibnu menjelaskan bahwa fenomena suhu panas di Indonesia disebabkan oleh gerakan semu Matahari yang terjadi setiap tahun dan dapat berulang pada periode yang sama setiap tahunnya.
Mengenai perkiraan cuaca di Provinsi Jambi untuk periode 25 April-1 Mei 2023, skala global menunjukkan bahwa indeks global tidak signifikan dalam memengaruhi curah hujan di Indonesia.
“MJO aktif pada kuadran 1 atau Western Hemisphere and Africa menunjukkan kondisi yang tidak signifikan, terutama untuk Indonesia Indeks Surge diprakirakan menurun dan kurang signifikan dalam sepekan ke depan,” jelas Ibnu.
Aktivitas gelombang atmosfer rossby ekuator diprakirakan aktif di Sumatra bagian tengah dan selatan, sementara gelombang kelvin diprakirakan masih aktif di beberapa wilayah Indonesia.
Daerah konvergensi terpantau memanjang di Sumatra Barat dan Kalimantan Utara hingga Barat, kondisi tersebut meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah Provinsi Jambi.
Oleh karena itu, cuaca di Provinsi Jambi sepekan ke depan diperkirakan berawan pada pagi dan siang hari serta berpotensi terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat pada siang, sore, malam, dan dini hari.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem, seperti angin kencang, puting beliung, hujan lebat disertai kilat atau petir, hujan es, dan lainnya.
Sumber: Antara