Tidur Tidak Nyenyak? Waspadai Kadar Kortisol Tinggi

0
96
Ilustrasi tidur/ Foto: Kompas.com

JAKARTA – Tidur yang tidak nyenyak sering kali merupakan sinyal dari tubuh tentang adanya masalah yang lebih serius, seperti peningkatan hormon stres atau kortisol.

Dr. Mary Beth Ayer, praktisi holistik bersertifikat asal Massachusetts, menyebutkan ada sepuluh gejala yang bisa mengindikasikan tingginya kadar kortisol dalam tubuh.

“Pola tidur kita memberikan banyak petunjuk mengenai hormon stres. Tidur yang berkualitas sangat penting, dan bangun dalam keadaan lelah tentu sangat mengecewakan,” ungkap Dr. Ayer dalam video TikTok yang dikutip oleh Medical Daily.

Gejala Kadar Kortisol Tinggi

Berikut tanda-tanda yang perlu diwaspadai menurut Dr. Ayer:

  • Sering terbangun pada pukul 3-4 pagi.
  • Mengalami mimpi yang intens dan penuh tekanan.
  • Bangun tidur dalam kondisi berkeringat.
  • Pikiran terasa melaju cepat sebelum tidur.
  • Nyeri di bahu, leher, atau pergelangan tangan saat bangun tidur.
  • Merasa lelah sepanjang hari tetapi sulit tidur pada malam hari.
  • Gelisah dan sering membalikkan badan ketika tidur.
  • Menggertakkan gigi saat tidur.
  • Merasa kepanasan saat berbaring.
  • Bangun tidur dengan rasa lelah yang ekstrem.

Jika seseorang mengalami tiga atau lebih dari tanda-tanda tersebut, Dr. Ayer menyarankan untuk memeriksa kadar hormon dan mencari cara menyeimbangkan kortisol.

Salah satu tips yang ia rekomendasikan adalah mengonsumsi makanan seimbang yang mengandung protein, lemak, dan karbohidrat satu jam sebelum tidur, seperti yogurt Yunani, selai kacang, atau pisang.

Pentingnya Hormon Kortisol

Kortisol memiliki peran krusial dalam berbagai fungsi tubuh, termasuk mengatur gula darah, mengontrol metabolisme, mengurangi peradangan, dan membentuk memori.

Namun, kadar kortisol yang terlalu tinggi dapat memicu sindrom Cushing, yang ditandai dengan kenaikan berat badan, jerawat, gula darah dan tekanan darah tinggi, kelemahan otot, serta osteoporosis.

Selain itu, gejala fisik lain akibat tingginya kortisol adalah munculnya punuk lemak di antara bahu, wajah yang membulat, serta stretch mark berwarna merah muda atau ungu di kulit.

Solusi Menurunkan Kadar Kortisol

Beberapa langkah sederhana dapat membantu menurunkan kadar kortisol, antara lain:

  • Tidur yang berkualitas.
  • Olahraga teratur.
  • Menerapkan pola makan sehat.
  • Teknik relaksasi, seperti latihan pernapasan dalam untuk mengurangi stres.

Jika peningkatan kortisol disebabkan oleh penggunaan obat glukokortikoid jangka panjang, dokter mungkin akan menyesuaikan dosis atau menghentikannya secara bertahap.

Namun, dalam kasus tertentu, kortisol yang tinggi bisa disebabkan oleh tumor di kelenjar pituitari yang memerlukan penanganan medis seperti operasi, terapi radiasi, atau pengobatan khusus.

Mengelola stres dengan perubahan gaya hidup yang positif dapat menjadi kunci untuk menjaga kadar kortisol tetap seimbang dan mendukung kualitas tidur yang lebih baik.

Advertisement div class="td-visible-desktop">

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here