spot_img

Tim BARZAH Antar Si Pejuang Keluarga yang Gugur Saat Bekerja

Mencari nafkah untuk keluarga adalah sebuah amal sholeh yang berpahala sangat besar yang juga dinilai sebagai shodaqah. Allah memasukkan keberkahan pada setiap nafkah yang diberikan seseorang kepada keluarganya. Allah juga akan menambahkan rezeki yang lebih baik, jika orang tersebut bersyukur.

Berjuang mencari nafkah untuk keluarga sama kedudukannya dengan berjuang di jalan Allah. Sehingga, jika seseorang wafat saat sedang bekerja mencari nafkah, terhitung matinya adalah dalam perjuangan di jalan Allah.

Dilansir dari laman dompet dhuafa, Sugiarto (48) meninggal di tempat kerjanya, sebuah konveksi jahit pakaian gamis di Cipayung, Depok, Jawa Barat, Jum’at (13/11/2020) siang. Usai melaksanakan Solat Jum’at dan makan siang, Sugiarto memanfaat jam istirahatnya dengan tidur sebelum melanjutkan aktifitas menjahitnya.

Beberapa saat sebelum jam kerja mulai, rekan kerjanya mencoba membangunkan Sugiarto untuk kembali bekerja. Sugiarto tak kunjung bangun. Rekan lainnya memeriksa hembusan nafasnya, alhasil ternyata Sugiarto sudah tak bernafas lagi.

“Saat jam kerja mulai, almarhum di bangunkan oleh rekan kerjanya untuk kembali bekerja menjahit, dan saat itu almarhum sudah tidak bernafas. Rekan kerjanya sempat memanggil tim medis untuk memastikan, dan ternyata almarhum memang sudah tidak bernyawa lagi,” terang Ustadz Madroi, Manager Badan Pemulasaran Jenazah (BARZAH) Dompet Dhuafa.

Malamnya, pukul 18.55 WIB, ketua lingkungan segera menghubungi tim BARZAH Dompet Dhuafa. Ia meminta pelayanan BARZAH untuk mengantar jenazah almarhum ke kampung halamannya di Dusun Podowani, Kelurahan Podosari, Kesesi, Pekalongan, Jawa tengah, untuk kemudian dimakamkan di sana.

“Sudah menjadi tugas tim BARZAH selalu berupaya siap dan sigap dalam panggilan layanan ini meskipun kabar datang di malam hari. Usai dimandikan dan dikafani, malam itu juga jenazah almarhum langsung diantar untuk di makamkan di kampung halamannya,” lanjut Ustadz Roi.

Jenazah mulai diberangkatkan dari Cipayung pukul 23.30 WIB, dipandu oleh Erpin dan Taufik sebagai petugas BARZAH yang memimpin perjalanan. Lima jam lebih waktu tempuh perjalanan, jenazah almarhum Sugiarto tiba di kampung halaman keesokan paginya, pukul 05.10 WIB. Suasana sedih keluarga di kampung halaman pun semakin mendalam. Terlebih bagi si istri dan kedua anaknya yang masih berusia SD dan SMA.

Menurut istri almarhum, ayah dari dua anaknya tersebut memang memiliki riwayat sakit stroke ringan. Selama 6 tahun bekerja sebagai buruh kuli konveksi, almarhum tidak pernah memiliki keluhan sakit yang terbilang parah.

“Alhamdulillah, perjalanan terbilang sangat lancar. Jenazah almarhum diberangkatkan dari Cipayung Depok pukul 23.30 WIB dan tiba di kampung halaman tadi pagi pukul 05.10 wib. Terimakasih kami ucapkan kepada para donatur,” jelas Taufik, Sabtu (14/11/2020).

spot_img

Related Articles

spot_img

Latest Articles