Tips Kelola GERD dan Mencegah Refluks Asam di Malam Hari

0
145
Ilustrasi. (Foto: practo.com)

JAKARTA – Penyakit refluks gastroesofagus atau yang dikenal dengan GERD bisa sangat mengganggu ketika gejalanya muncul. Namun, ada berbagai cara untuk mengatasi GERD yang dapat dilakukan.

Dalam wawancara dengan HT Lifestyle yang dilaporkan pada Selasa, Dr. Lohith U, seorang Konsultan Bedah Gastroenterologi Bariatrik dan Onkologi Saluran Cerna di Manipal Hospital Sarjapur Road, menjelaskan penyebab GERD, dampaknya terhadap tidur, dan bagaimana mengelola gejalanya.

Lohith menjelaskan bahwa GERD adalah kondisi kronis di mana asam lambung naik kembali ke kerongkongan. Kondisi ini biasanya ditandai dengan sensasi terbakar di dada (heartburn), mual, dan rasa tidak nyaman di perut.

“Otot sfingter esofagus bagian bawah, yang memisahkan kerongkongan dan lambung, kadang-kadang melemah atau rileks secara tidak tepat, memungkinkan asam lambung naik kembali. Refluks asam dapat terjadi kapan saja, namun ‘GERD malam hari’ mengacu pada situasi di mana refluks asam memburuk saat pasien sedang tidur,” jelas Lohith.

“Refluks asam dapat menyebabkan sering terbangun dan kualitas tidur yang buruk, disertai ketidaknyamanan seperti sensasi terbakar di dada, batuk, tersedak, atau rasa tidak enak di mulut,” tambahnya.

Lebih lanjut, Dr. Lohith menjelaskan bahwa kurang tidur yang terus-menerus bisa menyebabkan kelelahan, mudah marah, gangguan konsentrasi, serta penurunan proses metabolisme tubuh.

Jika tidak ditangani, GERD bisa menyebabkan esofagitis (peradangan pada kerongkongan), tukak, penyempitan kerongkongan (strictures), gangguan pernapasan, atau bahkan kondisi prakanker yang disebut Barrett’s oesophagus.

ohith memberikan beberapa tips untuk mencegah refluks asam di malam hari dan memperbaiki pola tidur, di antaranya:

  • Meninggikan kepala tempat tidur sekitar 15-20 cm.
  • Makan malam lebih awal dengan porsi sedang.
  • Menghindari makanan berlemak atau pedas sebelum tidur.
  • Tidur dengan posisi miring ke kiri.
  • Mengontrol berat badan untuk mengurangi tekanan pada lambung.
  • Mengonsumsi obat-obatan yang diresepkan, seperti antasida atau obat pengurang asam.
Advertisement div class="td-visible-desktop">

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here