Tragedi Subuh Berdarah di Al Fashir, 70 Nyawa Melayang akibat Serangan Drone

Seorang pengungsi Sudan, Mekka (30), bersama anak-anaknya di lokasi penampungan darurat dekat perbatasan Sudan dan Chad, di Koufroun, Chad (11/5/2023). (Foto: ANTARA/REUTERS/Zohra Bensemra)

JAKARTA, KBKNews.id – Jumlah korban jiwa akibat serangan pesawat nirawak yang dilancarkan kelompok paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) terhadap masjid di Kota Al Fashir, Provinsi Darfur Utara, Sudan Barat, dilaporkan lebih dari 70 orang, menurut pernyataan Dewan Kedaulatan Transisi Sudan (TSC), Jumat (19/9/2025).

Sebelumnya di hari yang sama, organisasi non-pemerintah Sudan Doctors Network melaporkan sedikitnya 43 orang tewas akibat serangan tersebut.

“Kelompok teroris RSF melancarkan serangan drone terhadap para jamaah di sebuah masjid di Kota Al Fashir saat salat Subuh. Lebih dari 70 orang tewas akibat kejahatan ini,” ungkap TSC melalui keterangan resminya, seperti diberitakan Sputnik-OANA.

Kota Al Fashir sendiri telah berada dalam blokade pasukan RSF selama lebih dari satu tahun. Bentrokan terus berlangsung antara militer Sudan dan kelompok pemberontak di wilayah sekitar kota tersebut.

Menurut laporan The New York Times yang mengutip keterangan seorang dokter setempat, kondisi warga sangat memprihatinkan hingga terpaksa mengonsumsi daging keledai dan unta untuk bertahan hidup di tengah krisis pangan yang parah.

Konflik bersenjata antara militer Sudan dan RSF meletus sejak April 2023. Pada Maret lalu, pihak militer mengumumkan berhasil mengusir pemberontak dari ibu kota Khartoum.

Namun, sebulan setelahnya, RSF justru meningkatkan serangan di kawasan barat dan selatan Sudan serta mendeklarasikan pembentukan pemerintahan tandingan.

Advertisement

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here